hingga saat ini belum menerima adanya laporan dampak
Ambon (ANTARA) - Gempa tektonik berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah laut di sebelah Tenggara Kabupaten Buru, Maluku pada Minggu, pukul 17.21 WIT merupakan gempa dangkal  akibat aktivitas subduksi di utara Pulau Seram.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi utara Seram," ujar  Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika  Sunardi yang dikonfirmasi di Ambon, Minggu malam.

Menurut Sunardi, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa di wilayah laut di sebelah Tenggara kabupaten Buru ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik mendatar (oblique thrust fault).

Sunardi mengatakan episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,35 LS dan 127,32 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 KM arah Tenggara kota Namlea, ibu kota kabupaten Buru pada kedalaman 58 km.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami, tambahnya,

Ia juga menyatakan, belum ada laporan dampak gempa tersebut. "Kami hingga saat ini belum menerima adanya laporan dampak," katanya

Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Namlea – Buru dalam skala intensitas III MMI dan di daerah Waplau – Buru Selatan II MMI, katanya.

Sunardi mengakui, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

"Jadi masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya.

Informasi resmi gempa, ujar dia, hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (instagram/twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda ,pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.


Baca juga: Waspada potensi gelombang 6 meter di selatan Jawa
Baca juga: Peningkatan kasus DBD berkorelasi dengan tingkat kelembapan tinggi

Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019