Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata menginginkan agar ada survei mengenai manfaat MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) terhadap masyarakat lokal di mana kegiatan MICE digelar.

"Kita menyelenggarakan event MICE baik meeting atau exhibition, tapi kita harus pikirkan juga berapa persen itu bermanfaat bagi masyarakat lokalnya. Mungkin ini harus ada surveinya," kata Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani dalam pembukaan 3rd Inamice 2019 di Jakarta, Rabu.

Giri mengaku pemerintah hingga saat ini belum mengetahui seberapa banyak kontribusi kegiatan MICE yang bisa dirasakan masyarakat.

"Bali, misalnya, sebagai 'Best Venue MICE Destination', seberapa sih pendapatan venue itu yang bermanfaat untuk masyarakat lokal? Kita harus jeli juga melaksanakan kegiatan MICE supaya masyarakat lokal dapat juga manfaat," ungkapnya.

Plt. Kasubdit Industri Direktorat Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas Istasius Angger Anindito mengatakan industri MICE diyakini memberikan dampak ekonomi yang besar terhadap masyarakat lokal.

Ia mengambil contoh perhelatan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia yang digelar di Bali, Oktober 2018, yang memberi dampak Rp5,4 triliun terdiri atas Rp3,05 triliun berasal dari investasi infrastruktur dan Rp582 miliar dari pengeluaran peserta yang datang.

Kegiatan itu juga mendatangkan devisa mencapai Rp396 miliar, di mana Rp341 miliar di antaranya berasal dari pengeluaran peserta mancanegara. Sedangkan sisanya sebesar Rp55 miliar berasal dari penunjang operasional selama periode 2017 - 2018.

"Kita ikut bahagia untuk masyarakat Bali karena ketika Bali ada acara besar, pembangunan diharapkan ke Bali semua. Misal perluasan areal parkir pelabuhan, fasilitas TPA, jalan layang hingga apron bandara," katanya.

Angger menambahkan, perhelatan yang dihadiri belasan ribu peserta itu juga memberikan perspektif positif terhadap Indonesia.

Hal itu diperoleh dari survei yang dilakukan terhadap peserta di mana mereka yang separuhnya belum pernah ke Indonesia mengaku akan berkunjung kembali.

"Dari yang tadinya tidak kepikiran datang, 76 persen mengaku akan kembali. Saat ditanya apakah akan merekomendasikan orang lain datang ke Indonesia? 90 persen bilang iya," jelasnya.

Dengan capaian tersebut, Angger menyebut Indonesia telah mampu mendatangkan event MICE kelas dunia yang memberikan dampak besar. Ia berharap ke depan branding Indonesia sebagai destinasi MICE bisa terus digaungkan.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019