Teheran (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, di dalam cuitan pada Selasa, mengatakan sanksi AS terhadap Iran adalah terorisme negara.

"Tekanan maksimal @realDonaldTrump --yang melecehkan putusan UNSC Res 2231 & ICJ-- menghambat upaya bantuan oleh #BulanSabitMerahIran buat semua masyarakat yang diporak-porandakan oleh banjir yang tak pernah terjadi sebelumnya. Peralatan yang terhalang meliputi helikopter bantuan," tulis Zarif di akun Twitter.

Ia menambah, "Ini bukan cuma perang ekonomi; Ini adalah TERRORISME ekonomi."

Hujan lebat yang tak pernah terjadi sebelumnya mengakibatkan banjir di berbagai wilayah Iran selama dua pekan belakangan, demikian laporan Kantor Berita Iran, IRNA --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Banyak orang tewas dan cedera dan banyak orang lagi kehilangan tempat tinggal di seluruh Iran.

Pada saat awal banjir menerjang, Pemimpin Spiritual Iran Ali Khamenei menyeru semua personel Angkatan Bersenjata Iran agar turun tangan untuk melancarkan operasi bantuan terpadu.

Sebelumnya, Kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran Hassan Farahani dalam pertemuan dengan Utusan Norwegia untuk Iran Lars Nordrum menyinggung sanksi AS, yang membuat sulit proses pengiriman bantuan internasional buat Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran. Ia mengatakan sanksi telah meningkatkan tekanan atas rakyat dan terutama mereka yang menjadi korban bencana tersebut.

Sementara itu sebelumnya dan sebagai reaksi atas kebijakan gagal anti-Iran Trump, Zarif mengatakan, "@realdonaldtrump meraih setiap peluang untuk menggambarkan kebijakan anti-Irannya yang gagal sebagai keberhasilan. Tapi terbukti bahwa ia senang dengan penderitaan yang ia kira telah ia jatuhkan atas rakyat biasa Iran. Seperti pendahulunya, ia akan belajar bahwa rakyat Iran tak pernah tunduk pada tekanan."

Baca juga: Menlu Iran: senjata AS ubah Timur Tengah jadi "tong mesiu"

Baca juga: Iran nyatakan konsensus internasional mengenai kesepakatan nuklir kucilkan AS


Sumber: IRNA

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019