San Jose (ANTARA) - Beberapa penyerang yang tak dikenal menembak hingga tewas pegiat Kosta Rika yang mempertahankan tanah buat suku asli Bribri di negara Amerika Tengah tersebut, kata pemerintah pada Selasa (19/3).

Sergio Rojas berada di rumahnya di wilayah suku asli Salitre, sekitar 200 kiometer di sebelah selatan Ibu Kota Kosta Rika, San Jose, ketika serangan terjadi pada Senin larut malam, kata Kantor Presiden Carlos Alvarado di dalam satu pernyataan. Kantor presiden Kosta Rika menyebut pembunuhan tersebut "disesalkan".

Kosta Rika memiliki 24 wilayah suku asli yang dihuni oleh delapan kelompok entik, sementara pendudukan dan penggerogotan tanah mereka trerjadi oleh pemilik peternakan sehingga menyulut konflik sejak 1960-an.

Rojas telah selamat dari satu upaya pembunuhan sebelumnya, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu dini hari. Pada 2015, Pengadilan Hak Asasi Manusia Antar-Amerika memerintahkan pemerintah menyediakan perlindungan buat warga Teribe dan Bribri, dan menyatakan mereka menghadapi ancaman akibat tindakan yang dilakukan untuk memperoleh kembali tanah mereka.

"Memiliki banyak musuh selama bertahun-tahun," kata Sonia Suarez, seorang guru sekolah di Salitre.

Di dalam satu pernyataan, ombudsman Kosta Rika mengatakan Rojas telah meminta perlindungan lebih lanjut pada polisi, Jumat, setelah ia dan anggota lain organisasinya mengatakan mereka ditembak sehubungan dengan "perolehan kembali" lahan pertanian mereka di Bribri.

Sumber: Reuters
Baca juga: Kosta Rika akan buka kedutaan besar di Jakarta

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019