Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin memberikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran kaum disabilitas dalam Sosialisasi Empat Pilar karena rasa cinta atas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita hadir di tempat ini karena disamakan persepsi agar Indonesia lebih baik. Kita yang hadir di sini adalah orang yang cinta NKRI," kata Wakil Ketua MPR Mahyudin dalam siaran pers yang diterima, di Jakarta, Minggu.

Ungkapan tersebut disampaikan Mahyudin saat memberikan sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika kepada anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia, generasi muda, dan 30 orang kaum disabilitas, di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu.

Menurut Mahyudin, acara sosialisasi yang diselenggarakan bukan sekadar memberi ilmu, namun juga membangun kesadaran. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara, menurut pria asal Kalimantan itu, penting sebab tak ada jaminan satu negara utuh selama-lamanya.

Dia mencontohkan dulu ada negara kuat, Uni Soviet, kemudian bubar. "Bahkan, bubarnya dengan menyisakan derita dan air mata," katanya. Uni Soviet sekarang tercerai berai menjadi banyak negara.

Ia menyampaikan kepada peserta, Indonesia memiliki ribuan suku. Dirinya membayangkan kalau di Indonesia tak ada alat pemersatu. "Pancasila-lah yang mempersatukan kita," katanya lagi.

Mahyudin menyatakan, agar Indonesia maju maka persatuan harus diperkuat. Dalam persatuan, ada stabilitas. Kondisi demikianlah yang perlu dipertahankan. Dalam menjaga persatuan, diakui bangsa ini mendapat ancaman.

Salah satu ancaman, menurut Mahyudin disebut globalisasi. "Globalisasi mengikis jiwa gotong royong yang selama ini dianut masyarakat menjadi jiwa individualis," kata Mahyudin.

Menurut Mahyudin, Individualis membuat orang jadi ingin menang sendiri. "Silaturahmi kita rusak gara-gara beda pilihan politik", kata alumni Universitas Lambung Mangkurat itu lagi.

Dalam kesempatan itu, Mahyudin juga mengingatkan akan banyak berita-berita hoaks dan fitnah. "Akibatnya banyak orang termakan fitnah," kata Mahyudin pula.

Upaya untuk mencegah pemilu tidak menjadi hal yang mengancam keutuhan bangsa, Mahyudin mengajak semua untuk menjadikan Pancasila sebagai perilaku dalam keseharian.

"Sepulang dari acara ini, kita harap semua mempunyai persepsi yang sama, Indonesia yang maju dan disegani," ujarnya menegaskan.

Terkait kaum disabilitas yang hadir dalam sosialisasi, Mahyudin mengatakan sosialisasi sudah menjadi kebutuhan rakyat. "Tidak terkecuali kaum disabilitas," ujarnya.

Kehadiran kaum disabilitas dalam acara itu, diakui sangat menarik sehingga sasaran Empat Pilar menyentuh pada semua kalangan.

"Antusias sekali kaum disabilitas dalam acara ini," kata Mahyudin pula.

Pewarta: Jaka Sugiyanta
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019