Jakarta (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan akan melatih 20.000 pekerja terputus hubungan kerjanya (PHK) untuk meningkat kualifikasi pengetahuan dan ketrampilannya agar bisa bekerja lagi di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan.

Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto di sela seminar sehari bertajuk "How to Create a Great Innovative Leader" di Institut BPJS Ketenagakerjaan, Bogor, Rabu mengatakan, pihaknya mengalokasikan dana Rp285 miliar untuk pelatihan tersebut.

Pelatihan itu untuk pekerja yang terputus hubungan kerja, habis kontrak, pekerja yang alami kecelakaan kerja dan alami kecacatan, pekerja migran yang kembali ke Tanah Air dan alasan lainnya.

"Kami akan jalin kerja sama dengan perusahaan ternama agar peserta pelatihan diserap pasar kerja. Jadi, kita tidak sekadar melatih, tetapi juga menyalurkan," kata Agus yang didampingi Direktur SDM dan Umum BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfud dan Anggota Dewas Adityawarman.

Sementara untuk pelatihan dan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, BPJS Ketenagakerjaan akan bekerja sama dengan lembaga pelatihan, baik swasta maupun pemerintah.

Terkait seminar sehari, Naufal selaku Ketua Steering Committee menyatakan kualitas SDM menjadi sangat penting dalam menjaga dan membangun organisasi perusahaan.

Sementara kepemimpinan merupakan variabel yang menjadi kunci penentu keberhasilan sebuah institusi/korporasi.

"Seminar sehari ini bertujuan mendapatkan masukan dari para narasumber dan peserta terkait tantangan dalam menciptakan pemimpin masa depan yang inovatif," kata Naufal.

Seminar dikemas dalam bentuk sharing knowledge dan diskusi best practice antar pimpinan SDM perusahaan setingkat direktur hingga manajer SDM dari 400 perusahaan yang hadir di ruangan dan sekitar 2.750 peserta yang menyaksikan secara daring di kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia.

Tampil sebagai pembicara Director of Cambridge Judge Business School Prof. Christof Loch dari Cambridge University, Inggris, dan pimpinan perusahaan terkemuka di Indonesia.

Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019