Akibat banjir itu,  ratusan warga yang baru kembali dari pengungsian akibat tsunami pada Sabtu (22/12), terpaksa mengungsi kembali,
Pandeglang, Banten, (ANTARA News) - Wilayah Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, terendam banjir dengan ketinggian 1,5 meter akibat terus diguyur hujan pada Senin(31/12/2018) malam.

Berdasarkan informasi yang dhimpun dari lapangan, Selasa, menyatakan, pada Senin (31/12) malam ketinggian air mencapai tiga meter, namun saat ini sudah turun pada kisaran 1,5 meter.

"Akibat banjir itu,  ratusan warga yang baru kembali dari pengungsian akibat tsunami pada Sabtu (22/12), terpaksa mengungsi kembali," kata Radi, warga setempat.

"Banjir cukup dalam, akibat hujan deras semalam yang menyebabkan air dari Sungai Cipunten melimpah  hingga ke perkampungan penduduk," tambah Radi, yang tinggal di Kampung Sentul, Desa Teluk itu.

Menurut dia, banjir yang terjadi kali ini merupakan yang kedua kali. Dua hari setelah tsunami, kawasan Desa Telu dan Desa lain di Kecamatan Labuan serta kecamatan lainnya di Pandeglang direndam banjir akibat hujan deras yang terus mengguyur.

Radi menjelaskan, sekitar 500 kepala keluarga(KK) di Kampung Sentul sudah dievakuasi oleh petugas gabungan dari Basarnas dan TNI/Polri ke pengungisan, atau pindah sementara ke rumah kerabatnya di tempat lain.

"Kalau hujan tidak berhenti ketinggian air bisa menutup atap rumah. Sekarang saja ada 1,5 meter, bahkan pada beberapa titik lebih dalam lagi," ujarnya.

Baca juga: Pengungsi di Pandeglang 3.050 orang

Baca juga: Pengungsi korban tsunami istigasah pada malam pergantian tahun

Pewarta: Sambas
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019