Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami
Manado,  (ANTARA News) - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan gempa yang berlokasi di laut pada jarak 80 kilometer arah Tenggara Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Sangihe.

Berdasarkan hasil terbaru pukul 18.23.25 WIB itu, gempa bumi berkekuatan 5,0 Skala Richter itu episentrumnya terletak pada koordinat 0,18 lintang selatan (LS) dan 124,51 bujur timur (BT) dengan kedalaman 50 kilometer.

Triyono dalam publikasi BMKG yang dibagikan dalam grup percakapan menyebutkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Teluk Tomini ini dibangkitkan deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (thrust fault).

Guncangannya dilaporkan dirasakan di daerah di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan skala intensitas III MMI (Modified Mercalli Intensity), Kota Manado, Kota Bitung, Tondano (Kabupaten Minahasa), Amurang (Kabupaten Minahasa Selatan), dan Kotamobagu dengan skala intensitas II MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," katanya.

Hingga pukul 18.50 WIB, dari hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock). Masyarakat diiimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.


Baca juga: Kepulauan Sangihe diguncang gempa 5,3 Skala Richter

Baca juga: BMKG : Gempa Sangihe terasa di Kalimantan

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018