Jakarta, (ANTARA News) - Pelatih tim sepak bola Persija Jakarta Stefano "Teco" Cugurra memuji penampilan Riko Simanjuntak dan Marko Simic sepanjang musim 2018.

Menurut Teco, tanpa mengurangi hormat kapada pemain lain, performa dua pemain tersebut salah satu alasan penting mengapa Persija berjaya di tahun 2018 dengan meraih gelar juara. 
Baca juga: Persija juara Liga 1 Indonesia musim 2018

"Riko merupakan pemain lokal dengan kontribusi sangat bagus di tim. Waktu dia datang, banyak orang yang menilai dia tidak bagus. Namun, kami yakin karena sudah melihat kualitas yang dia miliki," ujar Teco di Jakarta, Senin (10/12) malam.

Pada akhirnya, keputusan untuk merekrut Riko dari Semen Padang pada Januari 2018 pun berbuah manis. Menempati sisi sayap, kecepatan lari Riko menjadi momok menakutkan bagi lawan di setiap pertandingan.

Pemain berusia 26 tahun asal Pematang Siantar, Sumatera Utara tersebut selalu bermain di setiap kompetisi yang diikuti Persija dan menyumbangkan tiga gelar juara pada tahun 2018 yaitu di turnamen internasional Boost Sports Super Fix di Malaysia, kompetisi pra-musim nasional Piala Presiden dan juara Liga 1 Indonesia.

"Riko sangat bekerja keras dalam latihan. Performanya sangat baik dan karena itu pula dia dipanggil tim nasional," tutur Teco.

Sementara terkait Marko Simic, pelatih asal Brazil tersebut memberikan sanjungan tinggi. Sebab, pada tahun 2018 yang merupakan musim pertamanya di Indonesia, penyerang berkewarganegaraan Kroasia itu sanggup membuat total 38 gol bagi Persija.

Simic menorehkan 11 gol di Piala Presiden 2018, sembilan gol Piala AFC 2018 dan 18 gol Liga 1 Indonesia 2018.

Itu belum ditambah dengan satu golnya di Boost Sports Super Fix Cup 2018 kala Persija menaklukkan klub perwakilan Thailand Ratchaburi dengan skor 3-1.

"Dengan catatan gol itu, sulit mencari penyerang seperti Simic. Dia sangat sukses sepanjang tahun 2018 dan memberikan banyak bantuan untuk tim," tutur pelatih asal Brazil itu. ***4***
Baca juga: Marko Simic putuskan bertahan di Persija

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2018