Jakarta (ANTARA News) - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengakui ingin selalu bertemu dengan wartawan untuk bisa menyampaikan isu-isu positif dan membangun. 

"Saya satu hari tidak bertemu wartawan, audah pusing saya. Karena saya biasa menyampaikan 'uneg-uneg', melontarkan isu, tentu yang positif dan konstruktif," ujar Ma'ruf saat menerima media di kediaman Situbondo, Jakarta, Kamis petang. 

Dia meminta maaf belakangan ini dirinya tidak bisa menemui wartawan, karena dirinya diminta dokter untuk beristirahat di rumah. 

Ma'ruf menjelaskan sebetulnya sudah lama kakinya terkilir, namun dia tetap melakukan kegiatan ke daerah. 

Namun dokter akhirnya menyarankan dirinya beristirahat untuk memulihkan kaki yang terkilir itu. 

"Saya biasa kemana-mana. Ketika saya harus istirahat dulu, batin saya ingin melompat, ingin bergerak," kata Ma'ruf. 

Pada kesempatan itu Ma'ruf sekaligus mengklarifikasi kabar yang menyebut dirinya sedang sakit. 

Dia menekankan dirinya tidak sakit dan tidak sedang dirawat di rumah sakit layaknya kabar yang sempat beredar. 

"Saya hanya terkilir, dan itu biasa.Jangankan orang tua, anak muda juga bisa terkilir," kata dia. 

Ma'ruf juga menjelaskan alasan dirinya tampak lebih kurus dari sebelumnya. Dia mengaku sedang menjalani diet untuk menyeimbangkan bobot tubuh dengan tinggi badannya. 

"Dulu saya gemuk. Dokter bilang coba dikuruskan. Dulu berat badan saya 70kg, tinggi saya cuma 156cm, terlalu gemuk. Maka saya sedikit-sedikit menguruskan diri supaya lebih langsing," jelasnya. 

Adapun Ma'ruf menyampaikan selama masa pemulihan kaki terkilir, dirinya tetap menerima kunjungan tamu serta relawan di kediamannya. 

Dia mengatakan akan kembali beraktivitas seperti biasa dalam waktu dekat. 

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon presiden, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Relawan Gojo gelar senam bersama santri Ma'ruf Amin
Baca juga: Targetkan menang di Kalteng, Ma'ruf Amin lantik TKD dan relawan KMA
Baca juga: Ma'ruf Amin hadiri deklarasi relawan pekerja migran

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018