Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan revitalisasi tiga Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Jalan Sudirman sejak 1 November 2018 rampung pada akhir Desember 2018 dengan dilengkapi fasilitas elevator dan CCTV.

"Mudah-mudahan revitalisasi ini akhir bulan Desember ini akan selesai sehingga akhir tahun nanti sudah bisa dilihat hasilnya," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa malam.

JPO yang tengah direvitalisasi di kawasan tersebut adalah JPO Halte Transjakarta Bundaran Senayan, JPO Halte Transjakarta Polda Metro Jaya dan JPO Halte Transjakarta Gelora Bung Karno (GBK).

Pada Selasa ini, Anies meninjau langsung Jembatan Penyeberangan Orang (JPO)  Bundaran Senayan yang tengah direvitalisasi.

Dalam tinjauannya, Anies menegaskan JPO yang direvitalisasi harus ramah bagi para pejalan kaki, para penyandang disabilitas, termasuk juga bagi lansia dan ibu hamil sehingga, dapat memudahkan bagi semua warga yang menggunakannya. Terutama bagi penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda tanpa pendamping, agar tetap dapat menggerakkan kursi rodanya dengan mudah saat menggunakan JPO.

"Yang belum ramah harus dibuat ramah, kan kami membangun baru. Lain dengan kalau kita bangun mengoreksi, kalau ini bangunan baru yang sekarang harus sudah ramah disabilitas. Termasuk yang ini, sudah diuji, nanti dibongkar karena kemiringan kurang landai. Jadi, nanti harus dibongkar dilandaikan dan seluruh fasilitas di Jalan Sudirman ini harus ramah penyandang disabilitas, wajib," tuturnya.

Anies juga mengatakan penataan di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dilakukan secara komprehensif, bukan sekadar melihat satu aspek saja. Sebab dengan revitalisasi, ketiga JPO tersebut tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyeberangan yang ramah pejalan kaki dan disabilitas, tetapi juga memiliki fungsi estetika.

"Di Jalan Sudirman ini kita akan terapkan prioritas nomor satu adalah pada warga yang mobilitasnya ditopang dengan kegiatan jalan kaki. Karena itu, soal arealnya yang luas, dan kami melakukan penambahan pada crossing sebidang. Selama pengerjaan, kita menggunakan pelican crossing (untuk menyeberang). Nanti akan ada lebih banyak lagi pelican crossing. Jadi, nanti rancangannya akan membuat suasana di Jalan Sudirman ini menjadi jauh lebih baik," ujar Anies.

"Kemudian, kami juga nanti di sini bisa memberikan jalur untuk sepeda; lalu kendaraan yang mengangkut untuk kepentingan umum, baik transportasi umum massal maupun kendaraan seperti ambulans atau petugas; baru kemudian kendaraan pribadi. Kira-kira urutan prioritas penggunaannya seperti itu," tutur Anies.

Selain merevitalisasi JPO, Pemprov DKI Jakarta juga meniadakan dan memindahkan beberapa JPO di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin ke lokasi yang lain. Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi warga Jakarta dari seluruh kalangan, juga untuk mengurai kemacetan.

"Karena itulah memakai pelican crossing. JPO nanti dimanfaatkan di tempat lain. Karena kalau JPO begitu utuh, bisa dipindah secara lengkap. Dan nanti Halte Transjakarta di Tosari akan lebih panjang dari yang sekarang, bukan dipindahkan, tapi diperpanjang ke utara sampai ke depan Kedutaan Jerman. Itu yang ingin kita tata di sini, semoga Akhir Desember satu fase selesai. Nanti sambil kita tuntaskan MRT bulan Maret 2019 selesai," tutur Anies.

Di samping itu, untuk penataan sepanjang Jalan Jenderal Sudirman - MH. Thamrin ke depan, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pengetatan parkir.

"Pengetatan parkir itu dua cara yang dilakukan, yaitu peningkatan biaya parkir, dan pengurangan tempat parkir. Sehingga, lebih banyak yang masuk ke Jalan Sudirman-Thamrin menggunakan kendaraan umum atau pejalan kaki," ujar Anies.  
Baca juga: Pelican crossing akan gantikan JPO selama revitalisasi
Baca juga: Disediakan bus gratis selama revitalisasi JPO Polda
Baca juga: Pemkot Jakbar bangun ulang JPO jembatan gantung

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018