Jakarta, (Antara News) -  Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) telah melakukan penambahan sapi indukan impor dari Australia guna mempercepat populasi sapi dalam negeri.

"Melalui penambahan indukan impor ini, kita harapkan akan terjadi penambahan sumber produksi dengan peningkatan populasi sapi pada dua tahun yang akan datang, sekaligus bertambahnya usaha berskala bisnis untuk ternak itu sendiri," kata Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sugiono, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta, Jumat.

Kementerian Pertanian pada tahun 2015-2016 juga telah melakukan importasi sapi indukan sebanyak 6.323 ekor yang didistribusikan ke 229 kelompok di 48 kabupaten/kota pada 4 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Kalimantan Timur.  

Menurut Sugiono, berdasarkan hasil monitoring yang Ia lakukan bersama timnya pada November 2018 telah terjadi peningkatan populasi sebesar 17,65 persen atau meningkat menjadi 7.439 ekor, sehingga ada penambahan populasi sebanyak 1.116 ekor.   

Ia menilai peningkatan populasi tersebut menunjukkan bahwa fasilitasi penambahan indukan impor dengan manajemen intensif cukup berhasil dan perlu dioptimalkan kembali.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pemerintah mau tidak mau harus membuat strategi pengembangan sapi potong ke arah hulu, yakni melalui pembibitan dan pengembangbiakan.

Hal itu karena pengembangan industri sapi dan daging sapi saat ini masih berkembang ke arah hilir, terutama pada bisnis penggemukan dan impor daging.

Selain penambahan sapi indukan impor, Kementerian Pertanian juga telah berupaya untuk meningkatkan pembiayaan di sub sektor peternakan khususnya sapi, di antaranya dengan memperbesar alokasi anggaran untuk peternakan sapi. Sejak tahun 2017 hingga saat ini, alokasi APBN difokuskan pada Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) yang bertujuan mempercepat peningkatan populasi sapi di tingkat peternak.

Sugiono menjelaskan esensi pengembangan sapi potong saat ini adalah mengubah pola pikir petani ternak dari yang selama ini bersifat sambilan, menuju ke arah profit dan menguntungkan bagi mereka.

"Untuk lebih membesarkan lagi industri pengembangan sapi potong ke arah pengembangbiakan, kami berharap para pelaku usaha dan masyarakat ikut andil di dalamnya," katanya.


 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018