Kerja sama Indo-Pasifik yang dikembangkan ASEAN saat ini tidak akan mengisolasi negara tertentu
Singapura (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo dalam KTT Ke-21 ASEAN-Tiongkok mengajak Republik Rakyat Tiongkok (RRT) berkolaborasi dalam konsep kerja sama Indo-Pasifik.

"Kita menghadapi berbagai tantangan keamanan di kawasan, bukan saja di Samudra Pasifik, namun juga Samudra Hindia. ASEAN-RRT tidak memiliki pilihan kecuali berkolaborasi menyikapi perkembangan tersebut. Satu isu yang ingin saya garis bawahi adalah pentingnya ASEAN dan RRT memperkuat kerja sama di kawasan Indo-Pasifik," kata Presiden dalam sambutannya di konferensi yang dilaksanakan di Pusat Konvensi Suntec, Singapura, Rabu.

Menurut Presiden, ketidakpastian dan tantangan global harus dihadapi ASEAN dan negara mitra dengan kerja sama yang erat.

Konsep Indo-Pasifik tidak mengisolasi suatu negara dalam hubungan internasional dan kerja sama di kawasan.

Indo-Pasifik justru dicetuskan untuk meningkatkan keterbukaan kerja sama negara-negara di kawasan itu.

"Kerja sama Indo-Pasifik yang dikembangkan ASEAN saat ini tidak akan mengisolasi negara tertentu. Selama ini ASEAN telah membuktikan mampu membangun arsitektur kawasan yang terbuka, inklusif, dan berorientasi pada kerja sama, bukan persaingan. Sudah lebih 5 dekade ASEAN telah membuktikan diri sebagai lokomotif positif perubahan di kawasan," demikian Presiden menurut keterangan Deputi Protokol, Pers dan Media Setpres, Bey Machmudin.

ASEAN memandang Tiongkok sebagai mitra potensial bagi peningkatan kerja sama Indo-Pasifik.

Presiden menilai ASEAN dan RRT dapat meningkatkan kerja sama dalam sektor kemaritiman.

"Saya berharap RRT dapat menjadi mitra ASEAN dalam kerja sama sektor maritim di kawasan Indo-Pasifik, termasuk dalam mengatasi keamanan laut di Samudra Pasifik dan Hindia, mengatasi polusi laut dan mengembangkan kapasitas 'search and rescue' di laut," tuturnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga berpandangan bahwa inisiatif ASEAN dan RRT mengenai konektivitas sebenarnya dapat saling bersinergi dan mendukung.

Konektivitas kawasan dalam visi Indonesia yang sejalan dengan ASEAN Connectivity 2025 dapat diperkuat dengan inisiatif "Belt and Road" milik RRT dalam memperkuat konektivitas antarkawasan.

Kepala Negara menambahkan hanya melalui kolaborasi ASEAN-RRT mampu menjadikan kerja sama sebagai pilar penting perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan. 

Baca juga: Presiden hadiri KTT ke-21 ASEAN-Tiongkok
Baca juga: Presiden lakukan pertemuan bilateral di KTT ASEAN

 

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018