Saya berharap di tahun yang ke-73, PBB bisa lebih dekat dengan kita. Kita dan PBB bekerjasama bergandengan tangan untuk dunia yang lebih baik."
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang telah berdiri selama 73 tahun, untuk menjadi badan internasional yang lebih relevan untuk masyarakat umum.

Dorongan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam peringatan Hari PBB atau "United Nations (UN) Day" ke-73 melalui kegiatan talkshow and pameran foto bertema "UN and Us: Engaging People in the Realizing of 2030 Sustainable Development Agenda" di Museum Nasional, Jakarta, Jumat.

Dalam sambutannya ketika membuka acara tersebut, Menlu Retno mendorong agar PBB dapat menjadi lebih diterima (relatable) oleh masyarakat umum. Untuk itu, menurut dia, PBB perlu menjadi badan internasional yang lebih efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

"Dengan membuat PBB lebih dapat diterima oleh masyarakat, kita bisa memastikan hasil kerja PBB juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," ujar dia.

Menlu RI juga menegaskan bahwa Indonesia pun akan menjalankan mandat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 berdasarkan komitmen bahwa hasil kerja PBB dapat dirasakan oleh masyarakat.

Menlu Retno juga berharap PBB yang telah memasuki usia 73 tahun dapat semakin menjadi badan internasional yang dapat mewujudkan perdamaian, kemakmuran dan keadilan bagi semua.

"Kita mengharapkan PBB juga betul-betul dapat berfungsi untuk menjaga perdamaian dan juga menciptakan kesejahteraan dunia," ujarnya.

"Saya berharap di tahun yang ke-73, PBB bisa lebih dekat dengan kita. Kita dan PBB bekerjasama bergandengan tangan untuk dunia yang lebih baik," lanjut Menlu Retno.

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018