...jika saya yang tidak sempurna ini mau berkomitmen, apalagi masyarakat yang lebih sempurna...
Jakarta ( ANTARA News) - Para atlet difabel yang meraih prestasi dalam ajang Asian Para Games 2018 mendukung organisasi konservasi WWF mengampanyekan penghentian perdagangan satwa liar dilindungi.

Nanda Mae, atlet cabang olahraga para atletik, mengatakan sebelum diajak berkampanye dia tidak tahu bahwa banyak jenis hewan yang terancam punah, antara lain akibat perdagangan ilegal satwa.

"Ternyata dalam kurun waktu 50 tahun terakhir sekitar 60 persen jumlah hewan vetebrata menurun. Saya pun semakin ingin mengetahui tentang pentingnya perlidungan satwa," kata Nanda saat temu media di Jakarta, Senin.

Dia mencontohkan populasi ikan hiu menurun karena diburu untuk diambil siripnya.

Sementara atlet para renang Jendi Pangabean mengaku senang dapat terlibat dalam kampanye tersebut. Ia mengatakan manusai sebagai makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Tuhan wajib menjaga kelestarian makhluk di dunia ini.

Dia prihatin populasi penyu di Indonesia terancam akibat perdagangan satwa ilegal, dan mengajak generasi muda ikut aktif ambil bagian dalam upaya menghentikan perdagangan satwa ilegal.

"Padahal Indonesia memiliki enam jenis penyu yang ada di dunia, tetapi mereka hampir punah. Saya ingin seluruh masyarakat ikut menjaga kelestarian hewan-hewan tersebut, agar hewan-hewan tersebut tidak menjadi legenda buat generasi berikutnya," kata dia.

Atlet para tembak Hani Puji Hastuti ingin menginspirasi masyarakat untuk melindungi satwa yang hampir punah.

"Saya ingin masyarakat ikut terlibat dalam penghentian perdagangan satwa yang dilindungi, jika saya yang tidak sempurna ini mau berkomitmen, apalagi masyarakat yang lebih sempurna. Pasti mampu menjaga dan melestarikan satwa yang dilindungi," kata dia. 

Baca juga:
Polres-BKSDA Jember ungkap perdagangan satwa langka daring
Penyelundup 101 trenggiling divonis tiga tahun penjara

 

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018