saat ini potensi kopi Indonesia kurang dioptimalkan dengan baik oleh pemerintah sehingga yang kerap menikmati keuntungannya adalah pihak asing
Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menginginkan pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan kopi nasional karena kopi merupakan salah satu komoditas andalan Indonesia yang terkenal secara global.

"PKS ingin ke depannya, kejayaan kopi Indonesia dapat mengembalikan kesejahteraan kepada para petani," kata Mohamad Sohibul Iman dalam diskusi di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, saat ini potensi kopi Indonesia kurang dioptimalkan dengan baik oleh pemerintah sehingga yang kerap menikmati keuntungannya adalah pihak asing.

Ia berpendapat hal tersebut juga terjadi karena pihak asing banyak yang mampu mengolah kopi dengan kualitas yang baik dan memberi pelayanan prima.

Sohibul Iman mengingatkan bahwa kopi dapat digunakan untuk menyejahterakan masyarakat, terlebih mengingat kondisi geografis di berbagai daerah di Nusantara yang sangat cocok untuk menanam bijih kopi.

Untuk itu, ujar dia, sudah selayaknya pemerintah dapat memberikan kebijakan yang membuat masyarakat giat untuk memproduksi dan mengolah kopi dengan baik, seperti memberikan subsidi.

Sebelumnya, Pusat Promosi dan Perdagangan Indonesia (ITPC) di Los Angeles (LA) mempromosikan kopi dan teh Indonesia di Amerika Serikat (AS) melalui kegiatan Gratis Kopi dan Teh Indonesia 24 Jam.

"Momentum ini menjadi kesempatan pemasaran secara tidak langsung kepada publik AS. Selain itu, kita bisa memperkenalkan keunikan kopi dan teh Indonesia," ungkap Kepala ITPC LA Antonius Budiman melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (4/9).

Antonius menjelaskan pada kegiatan kali ini ITPC LA menyertakan waralaba kedai kopi terkenal asal AS, untuk meningkatkan pengetahuan publik bahwa kedai kopi terkenal AS menggunakan kopi Indonesia sebagai komposisi campuran utama seperti komodo dragon blend, bali blue moon dan Sumatera.

Selain itu, kedai kopi tersebut juga menampilkan kopi unggulan Indonesia seperti Tanamera dan Javanero. "Hal ini menimbulkan rasa keingintahuan terhadap kopi dari berbagai kawasan penghasil kopi di Indonesia," tandasnya.

AS merupakan pasar potensial bagi ekspor kopi dan teh dari seluruh dunia. Berdasarkan data Kementerian Pertanian AS (USDA) pada tahun 2018, tingkat konsumsi kopi masyarakat AS diprediksi mencapai 1,55 juta ton.

Menurut data tersebut, AS berada di peringkat kedua dunia setelah Uni Eropa untuk tingkat importasi kopi. Pada 2016 nilai impor kopi AS sebesar 5,6 miliar dolar AS.

Angka tersebut naik 10 persen menjadi 6,1 miliar dolar AS pada 2017. Saat ini Indonesia berada di urutan keenam sebagai negara asal impor kopi di AS, dengan pangsa pasar sebesar 5,05 persen.

Pada tahun 2017 nilai impor kopi AS asal Republik Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,63 persen atau sebesar 312 juta dolar AS dari sebelumnya sebesar 304 juta dolar AS pada tahun 2016.

"Peningkatan ekspor kopi ke AS sangat prospektif mengingat Brasil dan Peru yang merupakan eksportir kopi utama mengalami penurunan ekspor ke AS pada periode yang sama," jelas Antonius.
Baca juga: Pak Aleh, petani-pengusaha kopi di Gunung Tilu
Baca juga: Petani Garut sepakati ekspor kopi lima tahun ke Taiwan

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018