Jakarta (ANTARA News) - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menegaskan pihaknya akan mengejar pertangungjawaban laman berita Asia Sentinel yang menyudutkan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan partainya hingga ke tempat media itu berasal di Hongkong. 

"Kami mohon kepada Dewan Pers jika kami bisa dibantu untuk mengontak Dewan Pers Hongkong, maka kami akan ke Hongkong. Sampai kemanapun akan saya kejar," kata Hinca saat mengajukan laporan ke Dewan Pers di Jakarta, Senin. 

Hinca mengatakan Partai Demokrat tidak akan setengah-setengah menyelesaikan persoalan ini. Partai Demokrat juga akan mengajak perwakilan Dewan Pers Indonesia ke Hongkong, bertemu Dewan Pers Hongkong. 

"Yang kami lakukan ini untuk merawat demokrasi, bukan hanya untuk Indonesia tapi untuk seluruh dunia. Jika Dewan Pers Indonesia bisa bantu mengontak Dewan Pers Hongkong dan bisa sama-sama dengan kami ke Hongkong kami akan senang sekali. Kami akan segera hubungi KJRI, kami sudah siap," jelas Hinca. 

Hinca menjelaskan alasan pihaknya mengadukan pemberitaan oleh media asing ke Dewan Pers di Indonesia. 

Menurut Hinca, isi pemberitaan Asia Sentinel yang tanpa konfirmasi dan beropini menyudutkan Partai Demokrat dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, dikutip begitu saja oleh media arus utama di Indonesia. 

Dalam laporannya laman berita Asia Sentinel menyebutkan adanya konspirasi pencurian uang negara sebesar 12 miliar dolar AS yang melibatkan 30 pejabat negara dan mencucinya melalui perbankan internasional.

Laporan berjudul "Indonesia’s SBY Government: ‘Vast Criminal Conspiracy" yang ditulis John Berthelsen itu menyebutkan bahwa ada keterkaitan Ketua Umum Demokrat SBY dengan kasus Bank Century.


Baca juga: DPP Demokrat adukan pemberitaan Asia Sentinel ke Dewan Pers

Baca juga: Demokrat sebut laporan Asia Sentinel kisah fiktif

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018