Jakarta (ANTARA News) -  Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengingatkan masyarakat agar selalu mewaspadai upaya-upaya untuk melemahkan bahkan menghilangkan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.

"Kita lihat sejarah dari Indonesia merdeka sampai sekarang sudah berapa kali upaya mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara itu, tapi alhamdulillah selalu gagal total termasuk pemberontakan fenomenal G 30 S PKI.  Pancasila ternyata masih sakti," kata Mahyudin dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerja sama MPR dengan P4TK, KNPI Jatim, dan RH Center, di Gedung Krakatau, Kompleks Gedung PPPPTK PKn dan IPS, Kota Batu, Jawa Timur.

Dikutip dari siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa,  Mahyudin menjelaskan banyak sekali upaya sistematis yang dilakukan berbagai pihak agar bangsa ini tidak mengingat lagi hal yang sangat fundamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila. 

Beberapa upaya tersebut antara lain, tokoh sentral PKI DN Aidit waktu itu menyampaikan bahwa Pancasila itu alat pemersatu bangsa, tapi kalau Indonesia sudah bersatu tidak dibutuhkan lagi Pancasila.  Puncaknya adalah peristiwa G 30 S PKI.  Upaya lainnya adalah pemberontakan DI/TII dan Permesta.

Sementara di era sekarang, lanjut Mahyudin, ancaman-ancaman tersebut belum surut bahkan terus muncul dengan berbagai wujud baru, antara lain narkoba, masuknya pemahaman-pemahaman radikal yang mendegradasi nasionalisme anak bangsa. Kemajuan teknologi dan media sosial pun bisa menggerus nasionalisme anak bangsa terutama generasi muda jika tidak bijak dan hati-hati dalam menggunakannya.

"MPR dengan Sosialisasi Empat Pilarnya (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika) adalah upaya negara untuk membendung berbagai potensi ancaman tersebut dengan me-refresh kembali pemahaman anak bangsa Indonesia akan nilai-nilai luhur bangsa," katanya.

Namun, Mahyudin mengingatkan bahwa segala upaya menyegarkan kembali pemahaman nilai-nilai luhur bangsa butuh peran dan kiprah aktif seluruh anak bangsa.

"Intinya, semua saling mengingatkan satu sama lain menjadi agen pemahaman Pancasila di lingkungan sekitarnya, seperti para guru dan pendidik yang sangat strategis perannya di lingkungan sekolah dan dunia pendidikan," tandasnya.

Pewarta: Jaka Sugiyanta
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018