"Program cetak sawah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi"
Simpang Empat (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, melibatkan TNI untuk  mencetak sawah baru seluas 98 hektare guna menjaga ketahanan pangan di daerah itu.

"Benar, kami mulai melakukan cetak sawah baru di Padang Lawas, Kecamatan Luhak Nan Duo, seluas 23,5 hektare dan di Kecamatan Ranah Batahan seluas 74,5 hektare," kata Kepala Dinas Tamaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Pasaman Barat, Sukarli di Simpang Empat, Sumatera Barat, Sabtu.

Ia mengatakan program cetak sawah ini diharapkan dapat dukungan semua pihak agar pelaksanaannya dapat berlangsung dengan baik.

Pihaknya juga melibatkan TNI dalam program cetak sawah sehingga pelaksanaannya berjalan dengan baik dan lancar.

"Program cetak sawah ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi. Cetak sawah merupakan salah satu upaya meningkatkan produksi," ujarnya.

Ia menyebutkan produksi padi di Pasaman Barat terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Pada 2016 luas tanam padi sekitar 26.521,80 hektare dengan panen 24.217,40 hektare. Dari lahan itu mampu berproduksi sekitar 121.217,02 ton.

Tiga daerah yang berproduksi tertinggi adalah Kecamatan Lembah Melintang sekitar 26.816,87 ton, Kecamatan Talamau 24.666,21 ton, dan Kecamatan Kinali 17.141,80 ton.

Selanjutnya pada 2017 luas tanam meningkat menjadi 32. 228,38 hektare, luas panen 27.852,40 hektare dengan produksi meningkat menjadi 139. 795,76 ton.

Tiga daerah produksi terbesar berada di Kecamatan Talamau 33.698,02 ton, Kecamatan Lembah Melintang 23.312, 65 ton, dan Kecamatan Kinali 18.338, 14 ton.

"Tentu pada 2018 kita terus berupaya menambah lahan tanam dengan cetak sawah baru sehingga menambah produksi padi untuk menjaga ketahanan pangan," katanya.

Pihaknya menggalakkan tanam dua kali setahun di sejumlah lokasi tanam sehingga panen dapat meningkat.

Baca juga: Kementan targetkan 10 ribu hektare lahan baru
Baca juga: Dinas Pertanian: Karawang tidak mungkin lagi cetak sawah baru

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018