Bandung (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap, berbagai pembangunan infrastruktur di Jawa Barat yang telah dan akan dikerjakan bisa meningkatkan produktivitas demi kemajuan perekonomian masyarakat.

"Bapak Presiden menugaskan kepada kami dan Menteri PU, Pak Gubernur untuk membangun Jabar ini agar mampu memberikan produktivitas terbaik," ujar dia di Bandung, Rabu.

Ia mencontohkan tentang pembangunan Bandara Kertajati yang akan berimplikasi kepada pengembangan daerah di sekitarnya, seperti Majalengka, Indramayu, dan Cirebon.

Selain itu, Pelabuhan Patimban, Subang yang diproyeksikan menjadi pusat angkutan logistik yang selama ini terfokus ke Tanjung Priok.

"Diharapkan di situ akan menjadi pertumbuhan baru angkutan logistik itu kalau menuju Jakarta macet. (Patimban dan Kertajati, red.) jadi alternatif dan jadi pusat pertumbuhan membuat Subang, Karawang, Indramayu, Cirebon, Majalengka menjadi satu tempat industri yang luar biasa," katanya.

Wilayah lain yang akan berkembang, yakni Sukabumi.

Menurut dia, Sukabumi akan menjadi daerah pariwisata favorit, apalagi saat ini Pemprov Jabar terus menyosialisasikan Geopark Ciletuh kepada wisatawan.

Akses menuju Geopark masih dalam tahap pembangunan, yakni tol Bogor-Ciawi-Sukabuni (Bocimi). Pemerintah juga akan membangun bandar udara serta reaktivasi jalur kereta api.

Untuk bandar udara akan dibangun di daerah Cikembar, Sukabumi. Saat ini proses pembangunannya sedang dalam tahap pembebasan lahan.

"Kita ingin membangun Sukabumi sebagai destinasi wisata. Agar enam jam dari Jakarta kita harapkan hanya satu setengah jam dan dengan pesawat bisa 30 menit," katanya.

Wilayah lainnya yang akan dikembangkan, yakni Tasikmalaya dengan rencana pemerintah membangun bandar udara.

"Tadi akan kita bangun lapangan udara, akan kita kembangkan jalan darat, akan kita kembangkan. Interaksi seperti ini kita butuhkan pembangunan ini memang berguna bagi masyarakat," kata dia.

Baca juga: Menhub tabur bunga di lokasi tenggelam kapal

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018