Menurut Kuswara di Jakarta, Jumat, saat ini keberadaan film nasional semakin digemari pecinta film yang ditandai dengan larisnya produk sinema anak negeri tersebut di gedung-gedung bioskup.
Film nasional, lanjutnya, dapat bersaing dengan film asing sehingga merupakan sebuah angin segar bagi para sineas film tanah air, yang mana hal itu ditandai dengan bermunculannya pembuat film indie atau short movie.
"Short movie, keberadaanya menjadi angin segar didunia perfilman, terutama untuk orang-orang pemula di industri ini. Itulah yang melatari workshop ini," ujar sutradara asal Kuningan itu.
Menurut dia, pengenalan mengenai apa itu film, dan penulisan prosa fiksi, menjadi hal yang menarik, mengingat bahwa penulisan film tidak selalu identik dengan budaya, tapi juga dengan intuisi.
Dalam pelatihan film bertema "Orkes Unik" yang digelar oleh mahasiswa Uniku pada Minggu, 20 Mei 2018 ini, ujar Kuswara, akan diperkenalkan bagaimana langkah membuat film.
"Tentunya, mulai dari teknik pengambilan gambar, penulisan skenario dan hal berkaitan dengan film akan diperkenalkan, "ujarnya.
Menurut dia, pengenalan dasar, mulai penulisan skenario, teknik pengambilan gambar yang baik, amat penting bagi pembuat film pendek atau pembuat film pemula.
"Selain memiliki keahlian, membuat film pendek juga perlu beberapa metode agar film pendek kita menarik perhatian penonton," katanya.
Sementara itu dalam kegiatan tersebut, juga akan dihadirkan penulis novel, Pandu Hamzah, aktor Tahta Perlawanan dan juga produser film Anita Aulia.
Pewarta: Subagyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
