Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya masih mendata korban tewas akibat minuman keras ilegal maupun oplosan yang sejak sepekan terakhir ramai diberitakan di wilayah hukum setempat.

"Saya memang mendengar informasi banyak korban tewas akibat minuman keras ilegal maupun oplosan. Tapi sementara ini yang bisa saya pasikan adalah cuma tiga orang yang dari Jalan Pacar Keling Surabaya itu saja," ujar Kepala Polrestabes Surabaya Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Rudi Setiawan kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Tiga warga Jalan Pacar Keling Surabaya yang dipastikan tewas akibat minuman keras adalah Pramuji Arianto (49), Wahyudi (52) dan Syamsul Hidayat (38).

Di luar tiga korban tersebut, terdapat tiga korban lainnya yang diinformasikan meninggal dunia di rumahnya masing-masing yang diduga akibat mengonsumsi minuman keras mematikan, yaitu Durasim (60), Wawan (16), dan Sujadi (53).

Sementara dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo menginformasikan terhitung sejak hari Jumat (19/4), hingga pukul 10.00 WIB tadi pagi, terdapat enam orang meninggal dunia akibat minuman keras, yaitu Rio Cresna Putra (21), Soegeng (52), Gregorius Oky (22), Ashar (28), Dedik (15), dan Catur Susila Wibawa (55).

"Mereka mengalami kegagalan napas setelah mengalami metabolik yang hebat pada tubuhnya. Diduga itu akibat keracunan minuman keras," ujar Kepala Hubungan Masyarakat RSUD Dr Soetomo Pesta Parulian.

Sedangkan dari RSUD Dr Soewandi Surabaya menginformasikan sejauh ini telah menangani tiga korban akibat mengonsumsi minuman keras yang semuanya telah meninggal dunia, yaitu Roby (43), Djiman (59), dan Lusi Antoni (42).

Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Dr Soewandhie Arif Setiawan memastikan ketiga pasien tersebut meninggal karena keracunan minuman keras. "Di dalam tubuhnya ada zat metanol yang berasal dari minuman keras," katanya.

Kombes Pol Rudi Setiawan menegaskan, selain tiga korban tewas asal Jalan Pacar Keling Surabaya, pihaknya belum dapat memastikan apakah belasan korban lainnya tewas akibat mengonsumsi minuman keras.

"Kami belum dapat data pasti. Masih sedang kami teliti karena ada beberapa korban yang sebelumnya diinformasikan memang sakit. Mungkin hadir dalam pesta miuman keras itu lalu kemudian meninggal. Ada yang mengonsumsi minuman keras sejak beberapa hari lalu kemudian meninggal dunia," ucapnya.

Untuk itu, dia menandaskan, petugas Polrestabes Surabaya masih melakukan penyelidikan dengan mengkroscek data-datanya untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Baca juga: Polda Metro amankan 180 orang terkait minuman oplosan
Baca juga: Polri instruksikan razia minuman keras besar-besaran

 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018