Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan instansi terkait meningkatkan mitigasi daerah rawan bencana seperti letusan gunung api, gelombang pasang laut, dan bencana banjir. "Presiden juga meminta perhatian khusus kepada daerah-daerah gunung api yang aktivitasnya meningkat belakangan ini," kata Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, usai rapat terbatas soal penangan bencana di tanah air, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis. Mensos didampingi Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Sri Woro Budiati Harjono, Kepala Badan Geologi Departemen ESM Bambang Dwiyanto. Ia menjelaskan, laporan yang disampaikan kepada Presiden dalam rapat tersebut menyangkut dampak yang ditimbulkan letusan Gunung Gamkonora di Kecamatan Ibu Selatan, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut). "Dampak signifikan akibat debu letusan gunung Gamkonora tidak berpengaruh signifikan kepada lalulintas penerbangan di wilayah itu, dan pemerintah juga telah melakukan kerja sama dengan pemerintahan Darwin, di Australia untuk mengatasi masalah debu dari gunung itu," kata Bachtiar. Presiden juga menekankan perlunya suatu komunikasi yang terus menerus dengan daerah terutama dengan para Gubernur, Bupati dan Walikota untuk memelihara kegiatan prosedur tetap yang diperlukan untuk daerah-daerah rawan bencana. Sementara itu, kepada Presiden Yudhoyono, Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Sri Woro Budiati Harjono, melaporkan bahwa bakal terjadinya gelombang laut besar pada 13-18 Juli 2007 di sejumlah perairan laut. "Tinggi gelombang yang bisa mencapai 3-6 meter akibat perubahan cuaca menyusul hadirnya "tropical cyclon manji" itu akan terjadi di sekitar perairan laut Aceh, laut Andaman Hindia Selatan, perairan Masalembo dan Nusa Tenggara Timur," kata Woro. Ia menuturkan, kepada Presiden juga sudah disampaikan, dampak dan bahaya dari gelombang tersebut kepada masyarakat melalui radio pantai pantai terutama para nelayan yang sedang melaut. Terkait laporan tersebut, Presiden meminta agar ada pemberiatahuan sistem peringatan (warning system) mengenai cuaca buruk yang bisa berpengaruh terhadap keselamatan transportasi darat laut dan udara.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007