Jakarta (ANTARA News) - Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) mengajak cabang olahraga bulu tangkis dan bola basket membicarakan rencana penggunaan Istana Olahraga (Istora) Senayan, Jakarta, untuk Asian Games 2018 mendatang.

"Hari ini kami melaksanakan diskusi penyepahaman rencana penggunaan arena (venue model exercies) dari cabang olahraga bulu tangkis dan basket dalam penggunaan Istora yang akan digunakan oleh keduanya pada Asian Games 2018," kata Wakil Ketua Umum INASGOC, Syafri Syamsudin, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu sore.

Dalam diskusi tersebut, lanjut Syafri, manajer arena dan manajer kompetisi dari kedua cabang olahraga, masing-masing menjelaskan apa yang akan dilakukan serta menjadi kebutuhan saat perhelatan dilaksanakan.

"Seperti bagaimana terkait mengangkut tranportasi atlet, offisial, medis, ticketing, akreditasi dan kebutuan untuk overlay. Semua itu diputuskan sehingga menjadi pegangan yang dijalankan pada saat games time," ujar Syafri.

Syafri menjelaskan, pihak INASGOC menggelar diskusi ini, karena mereka melihat saat ini masih ada masalah yang harus diselesaikan yakni soal kordinasi dan komunikasi di semua sektor.

"Jadi tidak boleh ada namanya ego sektoral semua harus terintegrasi," katanya.

Diskusi ini disambut baik cabang bola basket yang menurut mereka bisa memperkaya informasi mengenai arena yang akan mereka gunakan untuk Asian Games ini.

"Ini sangat baik untuk kami agar mengetahui detil mengenai venue Istora. Sebenarnya kami sudah punya plan, namun dari diskusi ini, ada beberapa perubahan yang harus kami sesuaikan lagi misal entrance, sterilisasi ambulans dan jalur tandu. Kami bersama bulu tangkis sama-sama menyesuaikan," kata Manajer Arena bola basket, Riska Natalia Dewi.

Hal senada diungkapkan, manajer arena (venue manager) bulu tangkis, Rudy Roedyanto, yang ditemui di lokasi yang sama, yang mengungkapkan persoalan operasional dalam venue masih belum terorganisir dan terintegrasi dengan baik.

"Seperti keamanan dengan layout saat pertandingan seperti apa, lalu jika terjadi cedera pemain, bagaimana jalurnya. Ini harus cepat-cepat dibereskan karena tinggal 150 hari, ini tidak banyak," kata Rudy.

Namun Rudy juga menyatakan memang hal tersebut tidaklah mudah, terlebih gelaran yang akan dilaksanakan adalah multicabang, sehingga harus berkali-kali hal seperti ini dilaksanakan.

"Semoga dengan sisa waktu ini bisa, intinya semua departemen tidak boleh ego, harus saling membantu demi Merah Putih, pasti bisa tercapai," ujar Rudy menambahkan.

Baca juga: INASGOC minta komitmen Jabar dalam Asian Games

Baca juga: Inasgoc: selama Asian Games GBK tiadakan event lain

Baca juga: Inasgoc bangun tenda area tambahan Asian Games, desain segera diselesaikan


Dari informasi yang didapatkan, bulu tangkis dan bola basket, sama-sama akan menggunakan Istora. Selepas bulu tangkis yang kemungkinan akan menghabiskan waktu dua pekan, bola basket 5x5 akan menggunakan Istora untuk partai semifinal dan final mereka yang jaraknya satu hari selepas bulu tangkis rampung menggelar pertandingannya.

Adapun diskusi mengenai operasional venue ini, Syafri menjelaskan masih akan dilaksanakan lagi untuk venue lainnya dengan jadwal berbeda dan menegaskan semuanya harus rampung pada 100 hari jelang bergulirnya Asian Games 2018.

"Masih ada kurang lebih 60 venue lagi yang akan dilakukan hal serupa. Kami membagi ada cluster Jakarta satu (GBK), Jakarta dua (di luar Jakarta), cluster Jawa Barat, cluster GICC, cluster Jakabaring. Itu yang akan kami `exercies` lagi dengan demikian menjelang 100 hari games time kami sudah mempunyai acuan apa yang terjadi," katanya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018