Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan menyebut Bandara Kertajati bisa memuat pesawat berbadan lebar Airbus A330 yang kerap digunakan untuk penerbangan haji karena bandara ini memiliki panjang 2.500 meter, kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso ditemui seusai rapat koordinasi di Kemenko Maritim Jakarta, Jumat. 

Mulai tahun ini bandara ini akan menjadi tempat berangkat dan tiba haji dari sebagian wilayah Jawa Barat.

"Dengan existing 2.500 meter, paling tidak pesawat berbadan lebar tipe (Airbus) 330 yang biasa kita terbangkan dari Solo bisa juga diterbangkan dengan kondisi panjang `runway` hampir sama," kata dia.

Agus menjelaskan, panjang landas pacu Bandara Internasional Adi Soemarmo di Solo adalah 2.600 meter, tidak jauh berbeda dengan lebar landas pacu eksisting di Bandara Kertajati yang 2.500 meter.

Kendati demikian, ia mengatakan rencana perpanjangan landas pacu Bandara Kertajati tetap harus direalisasikan.

"Perpanjangannya nanti selesai mungkin akhir tahun ini. Tapi untuk penerbangan haji kali ini bisa memakai panjang (runway) 2.500 meter," kata Agus.

Meski belum dapat memastikan jumlah pesawat yang akan digunakan, Agus meyakinkan nantinya sebagian jemaah haji Jawa Barat akan berangkat dari bandara ini.

Baca juga: Pemerintah umumkan kepada internasional kehadiran Bandara Kertajati

"Sekarang kan diterbangkan dari Bandara Soekarmo Hatta, tapi dengan siapnya Bandara Kertajati ini, ada beberapa juga yang akan diterbangkam dari Kertajati. Jadi ada dua titik untuk penerbangan haji Jawa Barat," pungkasnya.

"Soft launching" Bandara Kertajati akan dilakukan pada 1 Mei dan grand launching akan dilakukan Juni mendatang. Pemberangkatan haji pertama kloter pertama dari bandara berkode KJT itu akan dilakukan 15 Juli 2018.

Bandara senilai Rp2,6 triliun itu akan dikelola oleh PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang menerima 20 persen penyertaan modal PT Angkasa Pura II (Persero) ditambah pendanaan dari sindikasi perbankan syariah daerah dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

Secara rinci, pembagian saham bandara itu terdiri atas 60 persen milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat termasuk inbreng lahan, 18 persen saham RDPT, 20 persen saham AP II dan sisa 2 persen saham dimiliki koperasi PNS Jabar dan PT Jasa Sarana.

Bandara Kertajati dapat meringankan beban Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma sebagai embarkasi haji.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018