Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sleman setiap tahun rutin menggelar Olimpiade Kitab Kuning bekerja sama dengan Forum Silaturrahmi Pondok Pesantren (FORSIPP).

Tahun ini olimpiade berkenaan dengan pembelajaran kitab-kitab referensi studi Islam berbahasa Arab karangan ulama dan intelektual muslim yang mencakup bidang seperti Alquran dan ilmu tafsir Alquran, hadits dan ilmu hadits, fiqih, ilmu kalam, ilmu lughah, sejarah Islam, tasawuf, tarekat, dan akhlak dimulai 4 Maret di Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran (STAISPA), Sardonoharjo, Ngaglik.

"Ada 155 santri yang turut serta dalam Olimpiade Kitab Kuning tersebut. Meraka berasal dari 20 Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Sleman. Kegiatan ini digelar selama satu hari dengan melibatkan 14 dewan juri," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman Sri Winarti, Selasa.

Ia menjelaskan pemerintah Kabupaten Sleman sengaja mengalokasikan anggaran untuk kegiatan Olimpiade Kitab Kuning setiap tahun sebagai ungkapan terima kasih pemerintah daerah kepada pondok-pondok pesantren.

"Pemkab Sleman merasa selama ini pondok pesantren memiliki andil yang besar dalam menanamkan pendidikan karakter kepada masyarakat di Kabupaten Sleman," katanya.

Ia mengatakan penyelenggaraan olimpiade tersebut mendapat apresiasi dari Direktur Jenderal Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Ainur Rofiq, yang menganggapnya sebagai bagian dari bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap lembaga pendidikan masyarakat.

Sri menambahkan bahwa Sleman merupakan pemerintah daerah pertama di Indonesia yang menyelenggarakan Olimpiade Kitab Kuning. Selama ini kegiatan serupa yang populer di kalangan Pondok Pesantren adalah Musabaqoh Tilawatil Kutub (MTK) di bawah naungan Kementerian Agama RI.
 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018