Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan penghargaan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau atas keberhasilan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) 2017.

"Penghargaan ini untuk kita semua demi Riau bebas asap," kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger melalui sambungan telfon di Pekanbaru, Jumat.

Edwar menjelaskan, penganugerahan tersebut diberikan pada puncak acara Rapat Kerja Nasional Penanggulangan Bencana 2018 di Denpasar, Bali, Kamis malam (22/2).

BPBD Riau dalam kesempatan itu memperoleh penghargaan terbaik III untuk wilayah III tingkat Provinsi. Penghargaan tersebut turut diraih dua provinsi lainnya yakni Sumatera Selatan (terbaik I) dan Aceh (terbaik II).

Edwar mengatakan apresiasi tersebut merupakan wujud sinergi yang baik antar instansi di lapangan sehingga Riau berhasil mengatasi bencana kabut asap pada 2017 lalu.

Melengkapi Edwar, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur mengatakan pihaknya akan lebih semangat dalam upaya mencegah, dan menanggulangi bencana di Provinsi Riau. Terutama saat ini sebagian wilayah Bumi Lancang Kuning tersebut sedang dilanda kebakaran lahan.

"Penghargaan ini menjadi tantangan kita semua untuk harus dan terus menjadi lebih baik. Kita sekarang dihadapkan pekerjaan besar dalam menangani Karhutla. Even besar Asian Games sudah sangat dekat. Mensukseskannya adalah prioritas kita," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Riau menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan selama tiga bulan ke depan, karena terjadi eskalasi kebakaran khususnya dilahan gambut dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Penetapan tersebut diumumkan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim dalam rapat koordinasi yang turut dihadiri oleh unsur TNI-Polri, DPRD Riau, BIN Daerah Riau, BMKG dan perwakilan perusahaan.

"Dengan ini status Siaga Darurat diberlakukan sejak tanggal 19 Februari hingga 31 Mei 2018," kata Wan Thamrin Hasyim.

BPBD Riau menyatakan pada awal tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah titik panas (hotspot) dan Karhutla yang sangat signifikan. Sejak Januari, luas kebakaran lahan diperkirakan mencapai 650 hektare (ha). Lokasi kebakaran terluas berada di Kabupaten Kepulauan Meranti, yakni mencapai 211,5 ha dan Indragiri Hulu mencapai 121,5 ha.

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018