Kediri (ANTARA News) - Sebanyak tiga pasangan calon akan mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Kediri, Jawa Timur pada 2018, setelah berkas mereka dinyatakan lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota ini.

"Tiga pasangan calon ditetapkan telah memenuhi syarat untuk ikut pilkada," kata Ketua KPU Kota Kediri Agus Rofik setelah penetapan pasangan calon peserta Pilkada Kota Kediri ditemui di kantor KPU, Senin (12/2) malam.

Ia mengatakan, penetapan pasangan calon itu telah selesai dilakukan. Mereka selanjutnya akan ikut tahapan selanjutnya yaitu pengambilan nomor urut. Setiap pasangan calon juga wajib hadir dalam kegiatan pengambilan nomor urut yang akan dilakukan pada Selasa (13/2) malam.

Tiga pasangan itu adalah Aizzudin - Sujono Teguh Widjaya, petahana Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah, serta mantan wali Kota Kediri Samsul Ashar dengan pasanganya Teguh Juniadi.

Gus Rofik, sapaan akrab Agus Rofik juga menambahkan, berkas dari tiga pasangan calon itu memang dinyatakan telah lolos verifikasi, namun ada berkas calon yang masih kurang. Berkas itu misalnya dari calon Wakil Wali Kota Sujono Teguh Widjaya yang masih kurang berkas pengunduran diri.

KPU, tambah dia, akan menunggu berkas dari Jono yang juga anggota DPRD Kota Kediri itu. Saat mendaftar, yang bersangkutan hanya menyerahkan surat bersedia mundur dari posisinya sebagai anggota DPRD.

"Itu surat pernyataan bersedia mundur dari yang bersangkutan. Nanti dari DPRD paling lambat lima hari dan dari Gubernur secara resmi pemberhentian paling lambat 30 hari sebelum tanggal dan hari pemungutan suara," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Jono yang juga hadir dalam penetapan itu mengaku berkas resmi pengunduran dirinya saat ini masih dalam proses. Ia optimistis dalam pekan ini semuanya bisa selesai, sehingga berkas miliknya ke depan tidak ada masalah lagi.

"Dalam pekan ini selesai. Jadi, aturan pekan ini selesai untuk pengunduran diri saya lapor ke partai, provinsi, lalu ke sekwan," kata dia.

Aizzudin, yang merupakan calon Wali Kota berpasangan dengan Jono mengaku, dalam pilkada ini tetap menjunjung tinggi demokrasi. Ia juga ingin agar proses demokrasi politik berjalan dengan baik.

"Harapannya tidak terjadi hal yang mengganggu, merusak kenyamanan kerukunan. Semoga proses ini senantasa diberi kelancaran. Kami juga menyerahkan apapun yang kami harapkan karena itu bagian dari proses politik," katanya.

Kegiatan penetapan pasangan calon itu tidak seluruh pasangan calon. Mantan Wali Kota Kediri Samsul Ashar tidak terlihat hadir. Namun, hal itu tidak masalah, sebab di aturan untuk penetapan pasangan calon tidak wajib hadir.

Selain pasangan calon dan LO masing-masing tim pasangan calon, sejumlah pendukung pasangan itu juga turut serta datang. Mereka mengantarkan pasangan yang diusung sebagai upaya memberikan dukungan. Dalam acara itu, juga hadir Panwas Kota Kediri.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018