Sofia, Bulgaria (ANTARA News) - Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, Jumat (12/1), mengatakan di ibu kota Bulgaria, Balkan Barat memiliki visi jelas untuk bergabung dengan Uni Eropa (UE), tapi wilayah tersebut masih belum siap bergabung dengan blok itu.

Dalam satu taklimat bersama Perdana Menteri Bulgaria Bouko Borissov, Juncker menyambut baik bahwa enam bulan masa jabatan bergilir Bulgaria sebagai Presiden Dewan Uni Eropa memberi topik mengenai Balkan Barat perhatian yang layak diterimanya.

Namun, menurut Juncker, masuknya anggota baru ke UE takkan mungkin sebelum akhir mandat 1 Januari 2020, sebab persiapan belum cukup maju untuk mewujudkan itu.

Mandat selanjutnya Komisi Eropa akan berupa pekerjaan mengenai pendapat umum di negara UE ke mengenai arah ini, kata Juncker.

Sangat penting bagi Balkan Barat untuk memiliki perspektif jelas Eropa, dan wilayah tersebut mesti dikonfirmasi kembali, kata Juncker, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Sementara itu Borissov mengatakan, "Topik mengenai Balkan Barat sangat jelas."

Ia menyatakan fokus wilayah tersebut ialah pembangunan prasarana di Balkan seperti jalan kereta, jalan raya, pelabuhan, dan instalasi pengolahan air.

"Saya kira ini tak menimbulkan risiko bagi UE, dan akan memungkinkan persaingan yang lebih besar, penanaman modal lebih banyak, lebih banyak wisatawan, lebih banyak pertemuan kebudayaan dan pemahaman rakyat di seluruh UE," kata Borissov.

Wilayah Balkan Barat meliputi negara seperti Albania, Bosnia dan Herzegovina, Macedonia, Montenegro dan Serbia.

Borissov mengatakan penyediaan hubungan dan perspektif Eropa bagi wilayah itu adalah salah satu prioritas Bulgaria selama menjadi Presiden UE.

(Uu.C003)

Pewarta: Chaidar A
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018