... Saya bersaksi. waktu pilwalkot BDG, Pak Prabowo dan Gerindra tidak meminta mahar sepeser pun untuk tiket Pilkada. Hatur Nuhun...
Bandung (ANTARA News) - Setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, bicara, kini giliran Ridwan Kamil bicara soal "mahar politik" Partai Gerindra. Tokoh yang terakhir ini akan berlaga dalam Pilkada Jawa Barat 2018, dan dia memberi konfirmasi. 

Kamil mengonfirmasi, Partai Gerindra tidak meminta mahar sepeserpun sebagai syarat mendapat tiket rekomendasi pengusungan dalam Pilkada. 

Pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Partai Gerindra juga ikut mendukung pasangan Joko Widodo dan Basuki Purnama. Mereka terpilih saat itu. 

Hal itu dikatakan Kamil, menanggapi klarifikasi cuitan Partai Gerindra di Twitter atas kasus Ketua Kadin Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti. 

La Nyalla yang pernah didakwa kasus pencucian dana hibah pemerintah terkait peluncuran perdana saham Bank Jatim, sehingga dia sempat mendekam di LP Salemba, Jakarta Pusat, pada 2016, menyatakan, partai berlambang kepala garuda itu meminta mahar hingga Rp40 miliar agar dapat mendapat surat rekomendasi pengusungan.

"Saya menyampaikan, saya tidak diminta mahar oleh Partai Gerindra dan PKS waktu dulu nyawalkot di Bandung," ujar Kamil, di Bandung, Jumat.

Dia mengatakan, Partai Gerindra tidak meminta mahar, namun atas kesadaran pribadi ia memberikan sejumlah uang untuk dipergunakan berbagai alat peraga kampanye.

"Tapi biaya untuk kampanyenya saya yang cari, misalnya untuk baliho. Tapi untuk mahar tidak ada. Masa semuanya gratis, khan ga mungkin," katanya.

Namun untuk Pilkada Jawa Barat kali ini, ia tidak kembali diusung oleh Gerindra sebagaimana saat ia menyalonkan Pilwalkot Bandung dulu. Saat Pilkada Kota Bandung, ia dukung Gerindra dan PKS, sementara saat Pilkada Jawa Barat 2018, Kamil diusung NasDem, PPP, PKB, dan Hanura.

Ia pun menyampaikan, alasan tidak kembali didukung Partai Gerindra di Pilgub yang ditulis dalam balasan cuitan di Twitter. Kata dia, bukan masalah mahar, akan tetapi syarat yang diminta Partai Gerindra tidak bisa ia penuhi.

"Twit admin @Gerindra ini benar. Saya bersaksi. waktu pilwalkot BDG, Pak Prabowo dan Gerindra tidak meminta mahar sepeser pun untuk tiket Pilkada. Hatur Nuhun. Di pilgub Jabar ini kami berpisah, krn syarat menjadi kader partai yg tidak mampu sy penuhi," tulis Kamil dalam cuitan di Twitternya. 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018