Medan (ANTARA News) - Pemerintah Kota Medan melakukan berkoordinasi dengan seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah untuk menyikapi persoalan begal atau perampok jalanan yang terjadi belakangan ini.

"Tindakan para begal bekalangan ini sudah tidak dapat ditolerir lagi. Mereka tidak segan-segan melukai, bahkan menghilangkan nyawa korbannya. Untuk itulah masalah begal ini harus segera diatasi untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," kata Wali Kota Medan Dzulmi Eldin di Medan, Jumat.

Ia mengatakan, mengatasi persoalan begal tersebut tidak bisa dibebankan hanya kepada satu institusi yakni kepolisian saja.

Itu sebabnya telah dilakukan koordinasi dengan seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang ada di Kota Medan guna mengatasi aksi para begal.

"Yang pasti koordinasi telah kita lakukan untuk menyikapi masalah begal ini. Jajaran kepolisian pun sudah menyatakan sikap untuk menindak tegas para pelaku begal di Kota Medan," katanya.

Ia mengakui belakangan ini tindakan yang dilakukan para pelaku begal semakin menakutkan dan mencekam warga, apalagi korban yang dibegal sampai meninggal.

Kondisi itu membuat masyarakat saat ini mulai was-was keluar rumah di malam hari, dan untuk itu tindakan yang dilakukan para begal tersebut dinilai Wali Kota bukan lagi kriminalitas biasa.

Guna memberikan rasa aman bagi warga dari begal, Wali Kota pun telah menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah untuk mengaktifkan sismkaling kembali dengan melibatkan seluruh kepala lingkungan yang berjumlah 2.001 orang.

Ia berharap seluruh lingkungan harus memiliki siskamling untuk mempersempit ruang gerak pelaku "street crime" tersebut.

Selain mengaktifkan siskamling, Wali Kota juga meminta kepada seluruh camat agar berkoordinasi dengan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) untuk menggerakkan Babinsa dan Babinkantimbas.

"Sinergitas itu harus terus ditingkatkan guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat," katanya.

(T.KR-JRD/I023)

Pewarta: Juraidi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017