New York (ANTARA News) - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) menghancurkan hampir dua ton gading berukir ilegal senilai delapan hingga 10 juta dolar AS di New York Central Park pada Kamis waktu setempat, mengecam perburuan yang membunuh hampir 100 gajah per hari di Afrika.

Di hari musim panas yang cerah, dengan pencakar-pencakar langit Manhattan tampak di atas pepohonan, benda-benda dekoratif itu ditaruh di ban berjalan yang mengirimnya ke penghancur, mengepulkan debu ke udara yang disambut dengan tepuk tangan.

Gading sitaan hasil kerja keras investigasi selama tiga tahun di negara bagian New York itu mewakili gading dari sekitar 100 gajah.

John Calvelli, seorang pejabat senior dari Wildlife Conservation Society, yang membantu menyelenggarakan acara itu, mengatakan di Afrika rata-rata 96 gajah dibunuh setiap hari atau sekitar 35.000 setahun.

Itu merupakan kegiatan penghancuran gading gajah yang ketiga kalinya dilakukan pihak berwenang AS sejak 2013.

"Kami mengirim pesan ke seluruh dunia. Berhenti membeli gading dan mari selamatkan gajah-gajah ini," kata Calvelli kepada AFP.

Pejabat federal AS, Jaksa Wilayah Manhattan Cyrus Vance dan anggota Kongres Partai Republik New York Dan Donovan termasuk di antara ratusan pendukung yang menghadiri acara itu.

"Tidak benar menjual benda-benda ini lagi dan melanggengkan serta memperpanjang penderitaan," kata rocker Inggris, Mick Fleetwood dari Fleetwood Mac fame, yang datang untuk menyampaikan dukungan.

Kepada AFP, ia mengecam tingkat pembunuhan gajah yang sudah "melampui imajinasi".

"Kalau kau melanjutkan kejahatan terhadap alam, kalau kau memperdagangkan gading, kau akan dituntut dan itu tidak akan indah," kata Vance kepada para pendukung yang menghadiri acara itu.

Departemen Konservasi Lingkungan Negara Bagian New York menghancurkan gading, pernak-pernik, patung dan perhiasan.

Perdagangan gading internasional dianggap ilegal pada 1989. China masih menjadi pasar terbesar dan AS berada di urutan kedua.

Beijing menyatakan akan melarang seluruh perdagangan dan pengolahan gading pada akhir 2017, gerakan yang disambut para konservasionis sebagai "pengubah permainan".

Calvelli mengatakan tiga pasar terbesar di United States -- California, Hawaii dan New York -- secara fundamental sudah tutup dalam beberapa tahun terakhir.

Gading gajah bernilai tinggi, khususnya di Asia, tempat mereka mengukirnya menjadi patung dan perhiasan.

WWF menyatakan bahwa pada awal abad ke-20 menurut perkiraan ada tiga sampai lima juta gajah Afrika, namun sekarang jumlahnya tinggal sekitar 415.000. (hs)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017