Jakarta (ANTARA News) - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa (HC) kepada Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya, legenda pencak silat Indonesia dan dunia, yang diserahkan Rektor UNJ Prof Dr Djaali dalam Sidang Senat Terbuka di kampus itu di Jakarta, Senin.

Rektor mengatakan, Eddie M Nalapraya yang lahir di Jakarta, 6 Juni 1931 itu merupakan Doktor Honoris Causa ke-2 di bidang Ilmu Olahraga yang pernah diberikan oleh Universitas Negeri Jakarta.  Pada kesempatan itu Eddie M Nalapraya menyampaikan pidato berjudul "Budaya Pencak Silat dalam Membangun Karakter Manusia".

Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Itulah filosofi hidup yang selalu dipegang teguh oleh Mayor Jenderal TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya, Legenda Pencak Silat Indonesia dan Dunia, yang telah mengantarkannya sukses merintis karir di Angkatan Bersenjata (TNI), tanpa melalui jalur akademi militer, namun juga berbagai prestasi lainnya hingga saat ini.

Sebagai salah satu syarat menjadi tentara profesional, setelah perang kemerdekaan usai, Eddie ikut beberapa pelatihan militer baik di dalam maupun di luar negeri yang kemudian mengantarkannya meraih Pangkat Mayor Jenderal TNI Angkatan Darat.

Dalam karir militernya, Eddie M Nalapraya pernah terlibat dalam pengamanan para perwira tinggi TNI pasca tragedi Pemberontakan PKI pada September 1965. Tepatnya pada bulan November 1965, Eddie M Nalapraya yang saat itu berpangkat Kapten Infantri, ditugaskan melakukan pengamanan terhadap Jenderal Soeharto beserta seluruh Perwira Tinggi Komando Tertinggi Angkatan Darat, Laut dan Udara. Tugas pengamanan ini diemban oleh Eddie M Nalapraya hingga tahun 1967.

Pada Maret 1967, Eddie M Nalapraya kemudian diangkat menjadi Komandan Kawal Pribadi Jenderal Soeharto yang saat itu diangkat menjadi Acting President. Dari tahun 1967 sampai dengan 1972, Eddie M Nalapraya bergabung ke dalam Satgas POMAD, yang salah satu tugas utamanya adalah melakukan pengawalan dan pengamanan terhadap Presiden.

Eddie M Nalapraya merupakan sosok yang mempunyai semangat dan keinginan yang luar biasa besarnya untuk mempersatukan seluruh aliran pencak silat dalam satu wadah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Keinginan tersebut terwujud. Melalui kepemimpinannya, perkembangan pencak silat tidak hanya menguat di Indonesia namun juga mulai merambah hingga ke wilayah Asia Tenggara, Asia bahkan ke seluruh dunia.

Komitmennya yang sungguh kuat untuk memajukan pencak silat ini lah yang membuat sosok Eddie M Nalapraya terus dipercaya sebagai Ketua Umum PB IPSI hingga lebih dari 20 tahun lamanya, sebelum digantikan oleh Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.

Eddie M Nalapraya bahkan mampu menyatukan para pesilat dari Malaysia dan Singapura untuk bahu-membahu bersama-sama memajukan dan mempopulerkan pencak silat ke seluruh dunia melalui Kejuaraan Dunia Pencak Silat pada awal 1982 dan 1984 di Jakarta, tahun 1986 di Winna Austria, tahun 1987 di Malaysia, tahun 1988 di Singapura, 1990 di Den Haag Belanda, dan tahun 1992 di Indonesia. Bahkan, untuk pertama kalinya pencak silat dipertandingkan pada Sea Games 1987. Upayanya agar pencak silat dipertandingkan di ajang Asian Games pun berbuah hasil dengan dipertandingkan pencak silat di Asian Games Indoor pada 2009 di Vietnam.

Sebagai bentuk pengakuan pemerintah atas komitmen dan semangat luar biasa serta kecintaan yang besar terhadap kemajuan dan prestasi pencak silat Indonesia, di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Eddie M Nalapraya mendapatkan anugerah Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Pratama dari Pemerintah Republik Indonesia untuk jasa dan baktinya di Pembinaan Olahraga Pencak Silat di Indonesia selama ini, pada 13 Agustus 2012.

Kini, di usianya yang hampir menginjak 86 tahun, Eddie M Nalapraya berkeinginan agar Pencak Silat menjadi olahraga wajib bagi para siswa siswi di seluruh Indonesia. Eddie M Nalapraya meyakini, bahwa Pencak Silat akan mampu membentuk manusia Indonesia menjadi manusia yang ungguldan memiliki karakter yang kuat.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017