Jakarta (ANTARA News) - Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Daryanto, mengatakan, pada masa mendatang Ujian Nasional (UN) tak hanya sekedar ujian tetapi untuk mengukur kompetensi siswa.

"Melalui UN bisa diketahui sejauh mana kompetensi mereka," ujar Daryanto, di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan melalui UN bisa mengukur standar lulusan siswa tertentu per mata pelajaran. Contohnya jika siswa memiliki kompetensi di bidang kimia, maka dia akan diukur standar kompetensi lulusan kimia.

"Mulai tahun ini, kami juga buat UN dilakukan tidak serentak karena kami mau ada resources sharing, sekolah bisa numpang melakukan ujian di tempat lain," kata dia.

Daryanto mengatakan, sejauh ini belum ada laporan kecurangan pada pelaksanaan UNBK 2017. Menurut dia, yang terpenting dalam UNBK sistem keamanan komputer menjadi hal utama.

Baca juga: (Mendikbud: utamakan kejujuran dalam pelaksanaan UN)

Baca juga: (Mendikbud: tak ada toleransi untuk sekolah yang curang)

Untuk mengamankan pelaksanaan UNBK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Lembaga Sandi Negara. 

"Dengan UNBK, bank soal akan tumbuh berkembang karena soal tidak akan habis. Beda dengan menggunakan kertas, yang setiap tahun mengeluarkan biaya untuk soal dan jawaban. Investasi terbesar kita ada di UNBK."

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam, mengatakan, pelaksanaan hari kedua UN SMK lancar meskipun ada beberapa kendala. 

"Memang ada rencana pemadaman oleh PLN di DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. Alhamdulillah tidak jadi," kata Nizam.

Pada tahun ini, 1.327.246 siswa dari 12.509 sekolah mengikuti UN SMK. Perinciannya, 150.855 peserta Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) dan 1.176.391 peserta UNBK.

Untuk UN tingkat SMK pada 2017 juga tetap menguji empat mata pelajaran, yaitu matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan teori kejuruan. Kemudian mata pelajaran yang akan diujikan dalam USBN tingkat SMK adalah pendidikan agama, PPKN, dan keterampilan komputer.

Pewarta: Indriani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017