Kita semua patut bersyukur dalam penentuan Idul Fitri tahun ini karena Allah telah mengatur peredaran rembulan dan matahari bisa dalam garis konjungsi astronomis yang sama
Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memprediksi Lebaran 2016 berlangsung dalam waktu yang bersamaan karena penentuan awal Idul Fitri 1437 Hijriah pun tidak berbeda.

"Kita semua patut bersyukur dalam penentuan Idul Fitri tahun ini karena Allah telah mengatur peredaran rembulan dan matahari bisa dalam garis konjungsi astronomis yang sama," kata Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim K.H. Abdus Salam Nawawi di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, posisi bulan dan matahari yang segaris itu membuat ijtimak sebagai pertanda lahirnya hilal jatuh pada waktu setelah ghurub maghrib, yaitu pukul 18.03-18.05 WIB, sedangkan matahari terbenam pukul 17.29 WIB.

"Kitab Ephemeris hisab rukyat mencatat irtifak hilal pada hari Senin, 4 Juli 2016, minus 01 derajat," katanya didampingi Wakil Ketua PWNU Jatim H.M. Sholeh Hayat.

Hal itu, katanya, tidak beda dengan rumus kitab Irsyadul Murid yang ditulis K.H. Achmad Ghozali dari Pesantren Lanbulan Bangkalan bahwa pada saat rukyatul hilal itu, posisi hilal minus 2 derajat di bawah ufuk.

Demikian juga hasil hitungan Muhammadiyah dalam Maklumat Nomor 01 Tahun 2016 bahwa pada Senin, 4 Juli itu, irtifak hilal minus 01 derajat, hilal belum wujud di seluruh Nusantara.

"Ketiga hasil hitungan menyimpulkan bahwa 1 Syawal akan jatuh pada hari Rabu tanggal 6 Juli 2016. Insya Allah tidak ada perbedaan karena tinggi hilal saat maghrib masih minus menurut semua sistem hisab, baik haqiqi, tadqiqi, maupun taqribi," katanya.

Namun, kaum Nadliyin tetap melakukan rukyatul hilal pada Senin, 4 Juli, demikian juga sidang isbath pada 4 Juli akan didasarkan hasil rukyatul hilal bil fikli dan penggenapan umur Ramadhan menjadi 30 hari.

"Jadi, penetapan Idul Fitri bukan atas dasar istikmal bil hisab atau bil astronomi akan tetapi konsis sesuai dengan hadist shoheh muktabar, yaitu istikmal bir rukyah," kata dosen Fakultas Syariah pada UIN Sunan Ampel Surabaya itu.

Tim Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya akan melakukan pemantauan rukyatul hilal pada Senin, 4 Juni 2016 di Pantai Nambangan, Surabaya.

Wakil Sekretaris PCNU Surabaya Moch Faisol menjelaskan pihaknya melakukan rukyatul hilal itu dengan melibatkan seluruh ahli falak dari PCNU Surabaya dengan dibantu MWC NU Bulak Surabaya.

"Hasil dari rukyat ini akan disampaikan ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta untuk selanjutnya di laporkan ke pemerintah sebagai bahan sidang isbat. Untuk itu, kami minta masyarakat menunggu hasil sidang isbat," ujar dia.


Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016