Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 43.051 siswa tingkat SMP/MTs di Surabaya mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk pertama kalinya yang dimulai Senin (9/5) hingga Kamis (12/5).

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya, Ikhsan, di Surabaya, Senin, mengatakan pelaksanaan UNBK tingkat SMP/MTs itu diikuti oleh 370 SMP dan MTs se-Surabaya dengan jumlah peserta sebanyak 43.051 siswa.

"Jumlah sekolah penyelenggara UNBK mandiri sebanyak 317 lembaga, dan sekolah penggabung sebanyak 53 lembaga. Kota Surabaya melaksanakan UNBK 100 persen lagi setelah sebelumnya untuk tingkat SMA/SMK," katanya.

Ia mengatakan untuk membantu kelancaran pelaksanaan UNBK telah dilibatkan sebanyak 600 proktor dari proktor SMA/SMK dan 476 teknisi yang telah memiliki pengalaman sebelumnya.

"Guna memantau kelancaran jalannya UNBK SMP/MTs di Surabaya, kami mendirikan Posko UNBK yang ada sejak awal pelaksanaan UNBK SMA/SMK. Posko tersebut sebagai pusat informasi jika ada sekolah yang mengalami kendala sehingga cepat teratasi," jelasnya.

Sesuai informasi dari beberapa sekolah, katanya, ada tiga siswa yang tidak bisa mengikuti UNBK karena sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Disdik Surabaya pun sudah mendaftarkan mereka dalam ujian susulan.

"Jika kondisi mereka memungkinkan, maka bisa dilaksanakan di sekolah atau di rumah sakit. Apabila dilaksanakan di rumah sakit, maka harus mendapatkan izin dari keluarga dan pihak rumah sakit," terangnya.

Dia mengungkapkan UNBK di Surabaya dilaksanakan dengan sistem sesi, beberapa sekolah melaksanakan dua sesi, dan beberapa sekolah melaksanakan hingga tiga sesi.

"Ruang yang berisi lebih dari 36 peserta dijaga oleh dua orang pengawas, sedangkan ruang yang berisi kurang dari 36 peserta dijaga oleh satu orang peserta. Masing-masing ruang dibantu oleh satu orang proktor dan satu orang teknisi," tandasnya.

"Exam Browser"

Hingga hari pertama usai, pelaksanaan UNBK belum ada kendala, namun sempat ada kendala teknis dengan adanya "Exam Browser" (gangguan pada aplikasi UNBK yang sudah dikunci agar tidak bisa sembarangan membuka program selain UNBK, namun terganggu) yang harus di-instal dengan menggunakan seri baru.

"Tadi pagi sekitar pukul 04.28, kami mendapatkan kabar dari pusat bahwa ada kendala teknis adanya exam browser, namun Disdik Surabaya terus melakukan koordinasi dengan para proktor dan teknisi melalui media sosial, sehingga bisa teratasi dengan cepat," kata Ikhsan.

Ia mengatakan kendala instal ulang exam browser tersebut kemudian bisa diatasi oleh para proktor dan teknisi dengan menggunakan nomor seri baru dari pusat, sehingga pelaksanaan UNBK di hari pertama lancar.

"Dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta sekolah mengganti exam browser secara mendadak, namun telah dapat teratasi oleh para proktor dan teknisi, sehingga tidak mengganggu waktu pelaksanaan UNBK," kata dia.

Sementara itu, Teknisi SMKN 2 Surabaya, Abrian Yudiantoro, mengatakan exam browser memang dirilis ulang oleh Kemendikbud. Ada pemberitahuan untuk update exam browser pukul 04.28 WIB, pihak teknisi harus segera datang ke sekolah untuk menginstal ulang.

"Sebelumnya kami sudah melakukan instal exam browser, namun ternyata banyak error. Saat digunakan, programnya tiba-tiba keluar sehingga kemungkinan sudah ada laporan ke pemerintah pusat," tuturnya.

Namun, katanya, instal ulang exam browser itu tidak mengganggu pelaksanaan ujian karena jam 07.00 WIB sudah selesai, sedangkan pelaksanaan UNBK baru dimulai jam 07.30 WIB.

Senada dengan itu, Kepala MTs Sunan Kalijaga Achmad Choirul mengatakan ada 40 siswanya yang ikut ujian di SMKN 2 Surabaya. Ada dua ruang yang digunakan untuk 40 siswa dengan menggunakan sesi satu saja.

"Tahun ini meski sudah memiliki proktor mandiri, namun kami memilih menggabung UNBK terlebih dulu karena jumlah komputer belum memenuhi. Tahun depan berharap bisa melaksanakan UNBK secara mandiri," tandasnya.

Pewarta: Indra/Laily
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016