Bantul (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat di daerah ini mewaspadai potensi penyebaran penyakit flu singapura pada musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

"Musim sekarang ini lagi banyak di masyarakat yang terkena flu singapura sehingga masyarakat perlu mewaspadai penularannya," kata Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Bantul, Pramudi Dharmawan di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, dari hasil pengamatan Dinkes penyakit flu singapura sering menjangkiti anak-anak usia di bawah 10 tahun yang mudah menular terhadap anak-anak seusianya.

Ia menjelaskan, ciri-ciri penyakit ini diawali dengan gejala seperti flu biasa yaitu demam, sakit tenggorokan, badan tidak nyaman, sariawan, dan luka pada gusi. Selain itu akan muncul ruam atau bintik merah di telapak kaki dan tangan pada si penderita.

"Dinamakan flu singapura karena penyakit ini pernah mewabah di negara Singapura dan terbawa sampai ke Indonesia. Istilah medisnya dikenal hand, foot, and mouth disesase (HFMD), gejalanya mirip flu biasa dan muncul ruam seperti cacar air di telapak tangan dan kaki," katanya.

Pramudi mengatakan, penyakit yang disebabkan virus tersebut menular lewat faeses yang masuk ke mulut dan percikan air liur serta lendir. Meski tidak termasuk penyakit berbahaya namun jika terjadi komplikasi, Flu Singapura bisa mengarah ke penyakit yang lebih berat.

"Kalau misalnya ada anak yang terkena penyakit ini jangan dikumpulkan dengan anak yang sehat, apalagi bermain bersama-sama karena jelas akan menular," katanya.

Ia mengatakan, meski belum ada vaksin, namun ada cara untuk mencegahnya, diantaranya sering mencuci tangan dengan sabun dari air mengalir, terutama setelah mengganti popok dan menggunakan toilet, serta sering membersihkan benda yang sering disentuh anak.

"Penyakit ini juga belum ada vaksinnya, pengobatannya hanya diberi penurun panas, vitamin, antibiotik untuk mencegah infeksi dan makan yang banyak," katanya.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016