Pemerintah Belanda bertindak sebagai pelaksana studi sekaligus membiaya pengembangan pelabuhan dan KEK di kawasan Batugong dan Waai Tulehu,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Belanda untuk mengembangkan Pelabuhan Ambon dan kawasan ekonomi khusus (KEK) berbasis "green concept" di Provinsi Maluku.

"Pemerintah Belanda bertindak sebagai pelaksana studi sekaligus membiaya pengembangan pelabuhan dan KEK di kawasan Batugong dan Waai Tulehu," kata Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menurut Doso, berdasarkan hasil studi tersebut selain Pemerintah Belanda, Pelindo IV juga akan menggandeng Pemda Propinsi Maluku.

Ia menjelaskan, untuk tahap awal luas pengembangan daerah daratan mencapai 300 hektare, sementara untuk pelabuhan memiliki panjang dermaga 1.000 meter dengan kedalaman kolam pelabuhan 16 meter.

Pengembangan kawasan pelabuhan dan KEK terpadu ini terdiri atas fasilitas kepelabuhanan serta kawasan industri yang akan menjadi pusat pengolahan hasil sumber daya perikanan dan agroindustri tidak hanya berada di wilayah Provinsi Maluku tapi juga wilayah di sekitarnya.

Pengembangan KEK dan pelabuhan diharapkan dapat meningkatkan interkonektivitas pelabuhan yang terdapat di Indonesia Timur.

"Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di Maluku dan sekitarnya, sehingga disparitas harga maupun potensi ekspor wilayah tersebut lebih optimal," katanya.

Untuk pembangunan fasilitas pelabuhan, menurut Doso, perseroan mengalokasian dana sebesar Rp150 miliar yang bersumber dari penyertaan modal negara (PMN) sekitar Rp100 miliar, selebihnya sebesar Rp50 miliar berasal dari kas interal perusahaan.

"Pembangunan fasilitas pelabuhan diharapkan selesai pada 2018, dan akan mencapai kapasitas maksimal pada tahun 2022," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pengembangan kawasan pelabuhan dan KEK terpadu di Provinsi Maluku diharapkan dapat membuka pelayaran langsung menuju wilayah Papua.

"Pelindo IV harus bisa memberikan pelayaran langsung direct call dari dan menuju Papua, saya memberi waktu selama satu bulan," tegasnya.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016