Jakarta (ANTARA News) - Ormas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengajak jajaran masyarakat mulai pejabat tingkat desa/kelurahan hingga pusat untuk melakukan "remoralisasi" atau mengembalikan moral yang luhur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga terwujud masyarakat adil dan makmur yang berakhlak mulia.

Ketua DPP LDII Ir H Prasetyo Sunaryo didampingi Ketua DPP LDII Ir H Chriswanto Santoso, MSc mengemukakan hal tersebut pada buka puasa bersama dengan jajaran pers di Jakarta, Sabtu (11/7).

Prasetyo mengatakan, ajakan untuk melakukan "remoralisasi", karena kehidupan bangsa Indonesia menjurus ke arah "krisis moral", yang antara lain ditandai banyaknya kasus korupsi, penyalahgunaan narkoba, kekerasan terhadap anak, masyarakat permisif dalam menghadapi pelanggaran moral dan etika.

"Krisis moral saat ini harus segera diatasi melalui keteladanan para pemimpin mulai tingkat bawah RT/RW, kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan pusat, sehingga terwujud kehidupan yang sejahtera dan harmonis sesuia amant UUD 1945 dan Pancasila," katanya.

Menurut Prasetyo, tantangan kehidupan bangsa Indonesia ke depan sangan besar, baik bidang politik, hukum, moral dan ekonomi, khusunya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015 serta kesenjangan antara penduduk kaya dan miskin yang masih tinggi.

Oleh karena itu, melalui gerakan "remoralisasi" , bangsa Indonesia akan mampu menyelesaikan berbagai tantangan pada tahun mendatang.

Sementara itu, H Chriswanto Santoso saat ditanya pers, mengharapkan, pengelolaan dana dan bahan pokok dari zakat fitrah dan zakat mal yang dikeluarkan kaum Muslim Indonesia khususnya saat Idul Fitri 1436 H dapat dioptimalkan, sehingga dapat membantu perekonomian  negara dan kesejahtreraan bangsa Indonesia.

Chriswanto mengajak jajaran Ormas Islam untuk bersinergi dalam pengelolaan hasil zakat, sehingga dapat membantu bagi umat Islam yang membutuhkan maupun untuk anggaran "sabilillah" dalam membangun infrastruktur umat Islam Indonesia.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015