Status sebagai PTN-BH memang memberikan keleluasaan perguruan tinggi, termasuk Undip untuk mengelola unit-unit usahanya sendiri,"
Semarang (ANTARA News) - Universitas Diponegoro Semarang siap "menjual" berbagai hasil risetnya dalam berbagai bidang kelimuan seiring status sebagai perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH).

"Status sebagai PTN-BH memang memberikan keleluasaan perguruan tinggi, termasuk Undip untuk mengelola unit-unit usahanya sendiri," kata Rektor Undip Prof Yos Johan Utama di Semarang, Jawa Tengah, Kamis.

Menurut dia, Undip selama ini sudah menghasilkan hasil-hasil riset dan penelitian dari berbagai bidang keilmuan yang dilakukan oleh para dosennya di program studi dan fakultas yang dimiliki.

Karena itu, Guru Besar Fakultas Hukum Undip itu mengatakan Undip akan memfokuskan untuk bagaimana "menjual" hasil-hasil riset tersebut ke depan, terutama yang sudah mendapatkan hak paten.

Ia mencontohkan bidang farmasi selama ini sudah menghasilkan berbagai hasil riset ditunjang keberadaan fasilitas pendukung yang dimiliki oleh Undip, seperti laboratorium farmasi.

"Dari bidang teknologi, beberapa dosen kami ada yang mengembangkan teknologi nano, ada pula yang mengembangkan bahan kevlar untuk jaket antipeluru, dan berbagai temuan lainnya," katanya.

Namun, kata dia, hal-hal yang bersifat konservatif-reguler tidak boleh ditinggalkan, seperti bidang pangan, apalagi Undip sudah memiliki program studi bidang perikanan dan peternakan.

"Kenapa kita tidak bisa menciptakan produk pangan yang bermutu? Makanya, Undip juga akan memfokuskan usaha bisnisnya nanti untuk pengembangan produk pangan yang bermutu dan berkualitas," katanya.

Selain itu, kata dia, bidang "finance" juga tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan, salah satunya dengan membangun bank sebagaimana yang dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

"Sekarang UGM kan sudah punya bank. Tidak salah kalau Undip juga mempunyai bank nantinya. Selain untuk profit, bank ini untuk mendidik mahasiswa tentang bidang perbankan," ungkapnya.

Yang jelas, Yos mengingatkan keberadaan unit-unit usaha itu harus dimaknai sebagai penunjang, bukan yang utama, sebab perannya untuk mendukung pendidikan yang berjalan di perguruan tinggi.

"Kalau unit-unit usaha itu berhasil maka biaya pendidikan yang ditarik dari mahasiswa bisa ditekan. Selama ini sumber dananya kan dua, yakni dari mahasiswa dan bantuan operasional PTN," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015