Pemerintah Aceh Jaya. mengalokasikan anggaran untuk listrik gratis ini Rp4,999 miliar. Listrik gratis ini hanya untuk keluarga miskin,"
Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya mengalokasikan anggaran listrik gratis untuk masyarakat miskin untuk daya pemakaiannya dua hingga empat ampere.

Bupati Aceh Jaya Azhar Abdurrahman di Rigaih, Kabupaten Aceh Jaya, Sabtu, mengatakan listrik gratis ini merupakan upaya pemerintah daerah meringankan beban ekonomi masyarakat.

"Pemerintah Aceh Jaya. mengalokasikan anggaran untuk listrik gratis ini Rp4,999 miliar. Listrik gratis ini hanya untuk keluarga miskin," kata Bupati Aceh Jaya Azhar Abdurrahman.

Pernyataan tersebut dikemukakan Azhar Abdurrahman di hadapan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Menteri Sosial berkunjung ke Aceh Jaya dalam rangka bakti sosial Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Dalam kunjungan ke Aceh Jaya, Menteri Sosial menyempatkan diri menanam pohon dan tanaman mangrove. Menteri juga mengunjungi sebuah pesantren dan rumah keluarga miskin di kabupaten tersebut.

Bupati mengatakan, anggaran untuk listrik gratis yang dialokasikan Rp4,999 miliar diperuntukkan untuk pemasangan meteran sebanyak 1.291 unit. Serta pembayaran rekening listrik sebanyak 9.389 pelanggan atau rumah tangga.

Selain listrik gratis, kata dia, Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya juga mengalokasikan santunan untuk lanjut usia risiko tinggi masing-masing Rp2,4 juta per orang per tahun.

"Santunan lanjut usia risiko tinggi ini diberikan kepada 2.250 penerima. Santunan ini untuk membantu kebutuhan para lanjut usia di Kabupaten Aceh Jaya," ungkap Azhar Abdurrahman.

Bupati menambahkan, pemerintah daerah juga memberikan beasiswa untuk semua pelajar, mulai sekolah dasar hingga program doktoral atau S3. Termasuk beasiswa kepada santri yang sedang menuntut ilmu di pesantren.

Tidak hanya itu, papar Azhar Abdurrahman, pemerintah Aceh Jaya menggratiskan beras miskin. Termasuk ongkos antar ke rumah penerima beras miskin.

"Beras ini kami antarkan langsung ke penerima, tidak melalui kepala desa. Sebab, dulu ada pengalaman melalui kepala desa bermasalah, berasnya tidak sampai ke keluarga penerima," kata Azhar Abdurrahman. 

Pewarta: M Haris SA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015