"Shalat Idul Fitri tahun ini ada Teuku Wisnu yang akan jadi khatib. Kami akan sebarkan acaranya secepatnya," kata Ketua Yayasan Haji Karim Oei, H. Ali Karim Oei yang mengelola masjid tersebut, di Jakarta, Kamis.
Menurut H. Ali, Wisnu sudah menyatakan kesanggupannya melalui pesan singkat telepon seluler.
Ketika ditanya siapa yang akan menjadi imam shalat Idul Fitri tersebut, ia mengatakan, "Wisnu sudah menyanggupi jadi khatib tapi belum menyanggupi untuk jadi imam. Kami punya banyak ustaz yang bisa jadi imam, kalau dia tidak mau."
H. Ali mengakui, Yayasan Haji Karim Oei sering memanfaatkan artis untuk dakwah atau menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat, terutama etnis Tionghoa.
"Artis sering datang ke sini buat khutbah atau datang berkunjung saja," katanya.
Ia menuturkan selain pengajian rutin yang digelar di Masjid Lautze, dakwah yang dilakukan yayasan sangat terbantu oleh media dan artis yang sering datang ke masjid.
"Kalau media datang meliput artis yang datang, masjid ini jadi diketahui etnis Tionghoa di berbagai tempat. Kalau sudah tahu, mereka yang tertarik pada Islam akan ke sini dan belajar," katanya.
Masjid Lautze, ucapnya, mengundang artis sebagai khatib di acara besar yang dilaksanakan, yakni Sholat Idul Fitri dan Idhul Adha. Tahun lalu Dude Herlino dipercaya sebagai khatib Sholat Idul Fitri dan Ramzi sebagai khatib saat Sholat Idul Adha.
Setiap tahun, katanya, Sholat Idul Fitri di Masjid Lautze dihadiri oleh lebih dari 300 orang, kebanyakan etnis Tionghoa dari berbagai daerah di Jabodetabek hingga memenuhi halaman masjid.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
