Vientiane (ANTARA News) - Pembalakan liar berada di puncak daftar kasus kejahatan terkait ekonomi di Laos selama tahun 2013, kata surat kabar yang dikelola negara, Vientiane Times, pada Selasa.

Sepanjang tahun 2013 ada 257 kasus kejahatan yang berkaitan dengan perdagangan kayu dan produk kayu ilegal atau sama dengan sekitar 46 persen dari semua kasus kejahatan terkait ekonomi.

Menurut publikasi Kementerian Keamanan Publik Laos, petugas mendaftar 559 penipuan atau kasus kejahatan terkait ekonomi selama 2013, meningkat 61,22 persen dibanding 2012.

Menurut kementerian itu, penuntutan 79,42 persen dari total kasus sudah selesai dan sisanya masih dalam proses.

Para pejabat mampu mengembalikan dana sampai lebih dari 4,4 miliar kip Laos (550.000 dolar AS) termasuk sejumlah besar baht Thailand dan dolar AS dari kasus-kasus tersebut ke kas negara.

Selain itu 20 kendaraan, 671.000 meter kubik kayu olahan, 4,5 juta meter kubik kayu gelondongan, 15 gergaji dan tiga sepeda motor disita oleh polisi, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Para pengamat mengatakan, perdagangan kayu ilegal yang berada pada posisi teratas dalam daftar kasus terkait ekonomi menunjukkan fakta bahwa pembalakan liar terus menjadi wabah di negara ini.

Baru-baru ini, pemerintah Laos mencanangkan program untuk mendorong modernisasi pabrik pengolahan kayu, yang diharapkan dapat memudahkan pemerintah melakukan pengawasan guna memastikan kegiatan bisnis tersebut memenuhi standar ekspor kayu dan produk kayu.

Laos memiliki 24 kawasan hutan lindung nasional yang mencakup area seluas sekitar 3,8 juta hektar. Di tingkat provinsi ada tambahan 4,7 juta hektar lahan yang dilindungi.

Laos PDR pernah memiliki persentase tutupan hutan tertinggi di dunia. Tahun 1940 sekitar 70 persen dari negara itu tertutup hutan, namun jumlah itu terus menurun menjadi 47 persen pada 1992 dan menjadi 42 persen pada tahun 2010.

(Uu.H-AK)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014