Borobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Ratusan personel dari berbagai instansi pemerintah dan masyarakat kepariwisataan membersihkan Candi Borobudur dari abu vulkanik Gunung Kelud pada Senin.

"Hari ini ada sekitar 260 personel yang membersihkan Borobudur dari abu Gunung Kelud. Butuh waktu beberapa hari ke depan untuk membersihkan dengan cara kering, selanjutnya dengan cara basah, abu disemprot air," kata Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo di Borobudur, Senin.

Ia mengemukakan hal itu di sela koordinasi lapangan untuk penanganan abu vulkanik Gunung Kelud di Candi Borobudur bersama Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Laily Prihatiningtas dan Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur Bambang Irianto di pelataran pojok tenggara Candi Borobudur.

Mereka yang terlibat dalam pembersihan candi Borobudur antara lain personel dari Balai Konservasi Borobudur, jajaran TNI, Koperasi Pariwisata Borobudur dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Magelang, relawan internasional, dan pegawai Atria Hotel Kota Magelang.

Mereka berusaha menyingkirkan abu yang menempel di lantai, dinding, dan batuan candi menggunakan sapu lidi dan serok plastik supaya tidak merusak candi.

Marsis mengatakan sejumlah pihak juga telah menyatakan bersedia membantu pembersihan Candi Borobudur dari abu vulkanik Gunung Kelud. Namun pengelola masih akan menggalang dukungan untuk membersihkan candi.

Ia memperkirakan pembersihan Borobudur dari abu Kelud dengan cara kering membutuhkan waktu 10 hari dan kemudian akan dilanjutkan dengan pembersihan cara basah selama empat hari.

"Dengan cara kasar atau kering butuh satu minggu hingga 10 hari, kemudian finishing dengan penyemprotan air antara tiga hingga empat hari, yang penting pasokan air tersedia lancar," katanya.

Candi Buddha terbesar di dunia itu pada Jumat (14/2) tertutup abu setebal sekitar tiga milimeter akibat letusan Gunung Kelud di Jawa Timur pada Kamis (13/2).

Saat erupsi besar Gunung Merapi akhir 2010, Candi Borobudur juga tertimpa abu vulkanik dengan ketebalan antara dua hingga tiga sentimeter.

Ia menyebut dampak abu vulkanik Gunung Kelud pada Candi Borobudur berbeda dengan abu vulkanik Gunung Merapi.

"Tingkat keasaman abu lebih tinggi Merapi dibandingkan dengan Kelud. Keasaman yang tinggi itu berpotensi merusak batuan candi," katanya.

"Pembersihan abu Kelud ini, selain untuk mencegah kerusakan batuan candi, juga antara lain agar tidak menyumbat drainase di bawah lantai tiga hingga tujuh candi dan mencegah abu menutup pori-pori batuan," katanya.

Selain Candi Borobudur, katanya, para relawan dan personel lainnya juga akan membersihkan Candi Pawon dan Candi Mendut dari abu vulkanik Gunung Kelud.

Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014