"Kita apresiasi penangkapan Nunun karena kerja sama KPK, kepolisian dengan Interpol. Ini hasil yang sangat menggembirakan," kata Marzuki kepada ANTARA News di Jakarta, Sabtu.
Ia juga menyebutkan, dengan tertangkapnya Nunun Nurbaeti, maka proses penegakan hukum atas kasus cek pelawat (travel check)terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) pada 2004 dapat dilanjutkan.
"Proses penegakan hukum harus didukung, tapi harus berlandaskan kejujuran, tidak ada pesanan ataupun intervensi dari siapa pun," kata Marzuki.
Namun, dia mengaku heran dengan aparat penegak hukum yang seolah mudah menangkap pelaku suap di luar negeri dibandingkan menangkap koruptor yang melarikan uang negara ke luar negeri.
"Yang menjadi persoalan adalah, orang membawa kabur uang negara ke luar negeri gak pernah ketangkap? Kenapa?" kata Marzuki.
Menurut dia, Nunun Nurbaeti dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin, hanya pelaku suap, bukan membawa kabur uang negara.
"Nunun dan Nazaruddin hanya terlibat dalam kasus suap, tapi orang yang membawa kabur uang negara tak pernah tertangkap," ujar Marzuki.
Oleh karena itu, ia mengemukakan, aparat penegak hukum diminta untuk segera menangkap koruptor yang membawa uang negara ke luar negeri.
"Ini tantangan bagi penegak hukum kita untuk bisa membawa pulang koruptor yang melarikan uang negara tersebut," katanya.
(T.ANT-134/S023)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
