Sleman (ANTARA News) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri menjanjikan korban erupsi Gunung Merapi khususnya di Kecamatan Cangkreingan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta masih bisa mendapatkan bantuan jatah hidup.

"Namun jatah hidup (jadup) ini hanya diperuntukkan bagi korban erupsi Gunung Merapi yang hingga saat ini belum memiliki pekerjaan dan pendapatan, peluang untuk mendapatkan jadup masih ada untuk yang menganggur, termasuk yang sudah punya pendapatan namun tidak mencukupi," katanya di hunian sementara Gondang 1, Desa Wukirsari, Cangkringan, Jumat.

Menurut dia, pemerintah akan memberi perhatian untuk semua korban bencana agar segera bangkit dari keterpurukan ekonomi.

"Nilai jadup masih sama dengan periode lalu, yakni Rp5.000 per orang per hari, tetapi untuk besaran anggaran secara keseluruhan ini akan tergantung kebutuhan, nanti tinggal dihitung, warga yang belum punya pemasukan terus diberi jadup," katanya.

Ia mengatakan, diharapkan agar warga juga aktif dalam kegiatan perekonomian, seperti Kelompok Usaha Bersama (Kube).

"Dengan adanya kegiatan ekonomi kolektif, diharapkan kesejahteraan warga akan segera terangkat. Dengan usaha bersama, jika ada warga yang malas, ada yang mengingatkan dan kebangkitan menjadi milik bersama," katanya.

Salim mengatakan, dengan adanya Kube, maka warga memiliki pendapatan setiap hari dengan mengelola sektor usaha seperti membuat katering, kerajinan dan budidaya jamur.

"Usama bersama tersebut akan lebih produktif dibanding beternak sapi. Dalam usaha ternak hasilnya baru dapat dirasakan minimal enam bulan kedepan. Padahal warga membutuhkan pemasukan setiap hari. Jika usaha ini telah berhasil, baru bisa beternak lagi sehingga pemasukan warga tidak terputus," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah siap memfasilitasi kebutuhan warga secara kolektif yang bertujuan untuk percepatan pembangunan perekonomian.

"Selain itu juga terdapat pendamping yang membimbing warga agar usaha yang dijalankan dapat berkembang," katanya.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan dengan adanya pernyataan dari Menteri Sosial tersebut, pemerintah daerah akan melakukan pendataan terhadap warga yang saat ini tinggal di hunian sementara dan tidak memiliki pemasukan.

"Kami secepatnya akan berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerjam dan Sosial (Disnakersos) untuk mendapatkan hitungan yang tepat untuk warga yang masih butuh jadup," katanya.

Koordinator pendamping Kube Bashori mengatakan ada 37 Kube di seluruh Kecamatan Cangkringan dengan sektor usaha yang dijalankan meliputi pertanian, perdagangan dan peternakan. "Setiap kelompok beranggotakan minimal 10 orang dan mendapatkan bantuan Rp20 juta," katanya.(*)
(U.V001/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011