kedepan setelah selesai melaksanakan magang, para mahasiswa program Kampus Merdeka diharapkan agar jangan berpikir untuk tinggal di Jakarta atau di kota-kota besar saja
Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menerima 30 mahasiswa program Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan Budaya dan Riset Teknologi (Kemendikbud ristek) studi independen bersertifikat AMATI Indonesia.

Para mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia itu, diterima secara resmi Bupati Bone Bolango Hamim Pou dan langsung diterjunkan ke lokasi magang di Kecamatan Pinogu, Suwawa Timur, dan Kabila Bone.

Bupati Hamim Pou Usai menerima para mahasiswa di Lapangan Ippot Tapa, Selasa, mengaku senang Bone Bolango ditunjuk dan dipercayakan oleh Kemendikbud ristek sebagai lokasi program Kampus Merdeka.

Apalagi kata Hamim, kalau dilihat dari latar belakang pendidikan, mereka para mahasiswa program Kampus Merdeka ini rata-rata ada yang di pariwisata, kehutanan dan lingkungan. Maka cocok dengan Bone Bolango yang berkomitmen tinggi untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan pariwisatanya, terutama pariwisata berbasis lingkungan.

"Mudah-mudahan keberadaan mereka beberapa bulan disini ada inovasi, ada terobosan yang bisa meningkatkan kualitas pariwisata dan terutama kemajuan Kabupaten Bone Bolango. Tapi di sisi lain, lewat terobosan itu lingkungan kita harus tetap terjaga. Pariwisata berbasis lingkungan itu tetap terjaga dengan baik,"ujar Hamim.

Bupati pun berharap kedepan setelah selesai melaksanakan magang, mereka para mahasiswa program Kampus Merdeka agar jangan berpikir untuk tinggal di Jakarta atau di kota-kota besar saja.

"Disini lebih menantang peluang untuk maju dan berkembang lebih terbuka lebar. Bone Bolango membutuhkan SDM-SDM yang memiliki kualifikasi, yang handal untuk mengembangkan segala potensi yang ada di daerah ini," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bappeda-Litbang Bone Bolango, Basir Noho, menjelaskan program AMATI Indonesia merupakan kegiatan studi independen berbasis 'problem solving'. Dimana menurutnya, setiap mahasiswa membentuk sebuah team dalam menyelesaikan permasalahan.

Pada program ini, kata Basir, pihak Kemendikbud ristek mengangkat permasalahan nyata yang berhubungan dengan sustainable ecotorism di Kabupaten Bone Bolango. Dimana mahasiswa nanti akan menyelesaikan permasalahan tersebut menggunakan metode Design Thinking (DT).

"Pelaksanaan program Kampus Merdeka AMATI Indonesia ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Oktober 2021 sampai dengan bulan Januari 2022," jelas Basir.
Baca juga: UMPR perkaya disiplin ilmu mahasiswa melalui Kampus Merdeka
Baca juga: Mahasiswa dapat hadapi tren perubahan dunia kerja lewat KKN-TKWU
Baca juga: Mahasiswa sebut banyak ilmu yang bisa didapat dari KKN-TKWU

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021