kita siapkan dua tempat di Asrama Haji Donohudan dan Diklat Pemprov di Srondol (BPSDMD Jateng)
Semarang (ANTARA) -
Komplek Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang dan Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali, bakal dikonversi menjadi rumah sakit darurat untuk penanganan pasien COVID-19.

"Ada dua cara menyiapkan rumah sakit COVID-19, pertama mengkonversi rumah sakit yang kita miliki untuk dijadikan rumah sakit khusus COVID-19. Kedua, kita siapkan dua tempat di Asrama Haji Donohudan dan Diklat Pemprov di Srondol (BPSDMD Jateng) untuk dikonversi menjadi rumah sakit darurat," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.

Ganjar menyebutkan selain itu beberapa rumah sakit umum daerah (RSUD) milik Pemprov Jateng juga akan dikonversi menjadi rumah sakit khusus COVID-19.

Baca juga: Ganjar usul penanggung jawab vaksinasi diserahkan ke gubernur

RSUD yang sudah pasti dikonversi menjadi rumah sakit khusus COVID-19 adalah RSUD Tugurejo di Kota Semarang, namun masih ada dua layanan yang diterima di rumah sakit itu yaitu hemodialisa dan kanker.

"Kota akan pakai Rumah Sakit Tugurejo Semarang, 100 persen, terus RSUD Moewardi dan Rumah Sakit Jiwa di Solo juga akan dikonversi 75 persen untuk rumah sakit COVID-19 karena rujukan untuk penyakit lain masih banyak di rumah sakit itu. Kita optimalkan untuk tiga rumah sakit milik provinsi ini," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka umumkan positif COVID-19

Ganjar juga mendorong masing-masing pemerintah kabupaten/kota untuk menyiapkan satu rumah sakit khusus COVID-19 dan terkait hal ini beberapa daerah sudah dalam proses mengkonversi rumah sakit.

"Saya berharap ada juga rumah sakit milik kabupaten/kota yang dikasihkan untuk rumah sakit khusus COVID-19," katanya.

Terkait dengan konversi BPSDMD Jateng dan Asrama Haji Donohudan menjadi rumah sakit darurat COVID-19, Ganjar mengungkapkan hal itu sedang dalam proses.

Baca juga: 3.681 OTG warga Boyolali-Jateng sedang jalani isolasi mandiri

"Visitasi dari Kementerian Kesehatan untuk Diklat Srondol sudah dilakukan. Pada hari Kamis (15/7) dijadwalkan akan ada visitasi lanjutan dengan bersama Kementerian PUPR untuk Diklat Srondol dan Asrama Haji Donohudan. Menteri PUPR sudah komunikasi dengan saya, terus kemudian tadi rapat dengan Pak Luhut sudah oke. Secepatnya kita siapkan itu," ujarnya.

Adapun kapasitas tempat tidur untuk dua tempat itu masing-masing BPSDMD Jateng memiliki 554 tempat tidur dan Asrama Haji Donohudan 872 tempat tidur.

Baca juga: Ganjar dukung penutupan pintu keluar tol di Jateng 16-22 Juli 2021

Saat ini, kedua tempat tersebut masih digunakan sebagai tempat isolasi terpusat.

"Kalau itu nanti sudah menjadi rumah sakit darurat dan ada pasien dengan klasifikasi berat harus dirawat bisa dimasukkan di situ. Untuk tempat isolasi terpusat kita masih punya banyak kok, jadi isolasi mandirinya bisa kita geser atau dipindahkan ke tempat lain, kita carikan tempat," kata Ganjar.

Sementara itu, terkait kebutuhan sumber daya manusia di rumah sakit darurat COVID-19, Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan dan berharap ada dukungan dari kementerian tersebut.

Baca juga: Pekalongan minta tambahan pasokan oksigen kepada Pemprov Jateng

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021