Putussibau, Kapuas Hulu (ANTARA) -
Pria asal Desa Banggalamulya Kecamatan Kalijati Subang Provinsi Jawa Barat Jamaludin (29) ditemukan tewas di sekitar lokasi proyek pembangunan gedung SDN 01 Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
 
"Korban ditemukan tewas sekitar pukul 06.30 WIB, Jumat, dalam kondisi bersujud di ruangan bekas bangunan SDN 01 Kedamin Hilir yang saat ini sedang dalam proses pembangunan gedung baru," kata Kapolres Kapuas Hulu melalui Kapolsek Putussibau Selatan IPDA Faldo Yefri Oktavianus, di Putussibau ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Jumat.
 
Disampaikan Faldo, Jamaludin (korban) berasal dari Jawa Barat itu bekerja di perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Badau wilayah Kapuas Hulu.
 
Menurut dia, korban datang ke basecamp proyek pembangunan gedung SDN 01 Kedamin Hilir untuk mencari pekerjaan.
 
"Dari keterangan sejumlah saksi, korban datang dari Badau menumpang truk dan berjalan kaki hendak melamar ikut bekerja pada pembangunan gedung sekolah," ucap Faldo.
 
Saat datang ke basecamp pada Kamis(8/7/2021), korban terlihat memegang perut dengan kondisi wajah pucat.
 
Oleh salah satu karyawan di basecamp, korban disuruh istirahat dan diberikan makanan serta minum, sempat ditawarkan akan diantar berobat ke dokter, tetapi korban menolak.
 
"Korban disuruh istirahat dan diberikan makanan dan minuman sambil menunggu pimpinan proyek," ucap Faldo.
 
Tetapi ke pada Jumat (9/7/2021) saat salah satu karyawan hendak mengantarkan makanan ke bangunan bekas ruangan yang belum dibongkar, seorang karyawan melihat korban dalam keadaan bersujud dengan tangan di bagian perut dan ada sejumlah darah, ternyata korban sudah tidak bernyawa.
 
Atas kejadian tersebut pimpinan proyek melaporkan kepada aparat kepolisian, setelah itu jasad korban di evakuasi dan langsung di bawa ke rumah sakit dan dilakukan visum.
 
"Korban langsung dimakamkan oleh petugas dan warga di pemakaman umum komplek Darussalam, sedangkan hasil visum belum keluar, namun di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," kata Faldo.*
 

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021