Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan hasil seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) sebagai membanggakan karena Jatim menyumbang terbanyak peserta yang lolos.

"Alhamdulillah. Ini kabar sangat menggembirakan sekaligus membanggakan karena Jatim mampu menempati peringkat pertama di semua jalur," ujarnya di Surabaya, Senin.

Hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 telah diumumkan secara daring, sedangkan Jatim menyumbang pendaftar dengan jumlah peserta lulus terbanyak pada jalur reguler maupun Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Berdasarkan keterangan resmi Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), 84.942 peserta dinyatakan lulus SBMPTN tahun ini. Dari jumlah tersebut, terdapat sebanyak 61.067 peserta ujian dari KIP Kuliah yang dinyatakan diterima di SBMPTN.

Baca juga: SMA Pradita Dirgantara: Seluruh alumnus tembus PTN, kampus luar negeri

Sebanyak 31.568 orang merupakan siswa asal Jawa Timur, disusul Jawa Tengah 28.186 peserta, Jawa Barat sebanyak 22.258 peserta, Sumatera Barat 16.606 peserta, dan Sumatera Utara 16.483 peserta.

Demikian pula pada jalur reguler, siswa asal Jatim di posisi pertama dengan jumlah sebanyak 25.232 siswa diterima di jalur SBMPTN, disusul Jawa Barat 18.899 siswa, Jawa Tengah 16.104 siswa, Sumatera Utara 14.321 siswa, dan DKI Jakarta 9.526 siswa.

KIP Kuliah adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan SMA atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik, tetapi memiliki keterbatasan ekonomi.

Menurut Khofifah, KIP Kuliah menjadi oase bagi siswa kurang mampu untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi sehingga dengan memanfaatkan program tersebut maka calon mahasiswa dapat kuliah di PTN dibiayai pemerintah.

"Siswa yang diterima melalui jalur KIP harus dapat terus berprestasi sehingga mampu membanggakan keluarga sekaligus mengangkat derajat keluarga," tutur orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Baca juga: Ikut seleksi masuk PTN, siswa harus punya akun di LTMPT
Baca juga: Ombudsman RI terima keluhan masyarakat terkait seleksi mandiri PTN

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021